Asusila Mahasiswi di Ogan Ilir

UMP Sebut Ada Orang Masuk Kamar Tapi Kasus Asusila ke Mahasiswinya Saat KKN di Ogan Ilir Belum Jelas

Ketua kelompok mahasiswa KKN di Ogan Ilir mengaku tak mendengar ada kegaduhan saat salah seorang rekannya diduga dilecehkan.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
ILUSTRASI - UMP Sebut Ada Orang Masuk Kamar, Tapi Kasus Asusila Mahasiswinya Saat KKN di Ogan Ilir Belum Jelas 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Ketua kelompok mahasiswa KKN di Ogan Ilir mengaku tak mendengar ada kegaduhan saat salah seorang rekannya diduga dilecehkan.

Hal ini diungkapkan salah seorang dosen Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), DR. Yudha Mahrom.

Diketahui, peristiwa dugaan pelecehan tersebut terjadi di posko KKN mahasiswa UMP di Desa Seri Kembang 1, Kecamatan Payaraman, Ogan Ilir, Sumsel.

Ketika itu pada Jumat (29/8/2025) dinihari pukul 01.00, salah seorang terduga pelaku pelecehan masuk ke dalam kamar posko di mana ada korban berinisial S.

"Ini (terduga pelaku masuk kamar) diakui Pak Kades (Seri Kembang 1) dan ini salah memang. Itu celah hukumnya di situ memang," kata Yudha kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Sabtu (13/9/2025).

Namun terkait apakah S benar-benar dilecehkan atau tidak, Yudha mengaku bekum mendapat informasi valid.

"Terkait ada pelecahan atau tidak, itu yang wallahu a'lam bishawab," ujarnya.

Yudha juga meminta keterangan dari ketua kelompok KKN berinisial YA.

Menurut keterangan YA, dia dan rekan mahasiswa lainnya ada di luar kamar pada malam tersebut dan tak mendengar ada kegaduhan dari dalam kamar.

"Keterangan ketua kelompok KKN, pas malam itu tidak ada kegaduhan, tidak ada apa-apa. Menurut penjelasan ketua kelompok, tidak ada ribut-ribut. Malah informasi dari mereka, ketawa-ketawa malahan," ungkap Yudha.

"Ketua kelompok (KKN) ada di luar kamar. Dia bilang kalau kamar S tidak ada plafonnya. Kalau terjadi apa-apa, dia teriak, pasti kedengaran. Tapi malam itu tidak ada," jelasnya.

"Saya sampaikan ke ketua kelompok, tidak usah dibuat-buat, tidak usah dikarang-karang. Kalau tidak ada (pelecehan), katakan tidak ada. Kalau memang ada, katakan ada. Sehingga ini clear (jelas)," tutur Yudha.

"Kalau memang betul apa yang dilakukan pelecehan, ya bertanggung jawab. Kalau tidak, ya jangan diperlebar," tandasnya.

Sementara polisi memastikan perkara dugaan pelecehan mahasiswi KKN di Ogan Ilir sedang dalam proses penyelidikan.

Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Muhammad Ilham mengatakan ada sejumlah saksi yang diperiksa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved