Menu MBG di Pagar Alam
Viral Menu MBG di Pagar Alam Tuai Protes, Satgas Sebut Program Makan Bergizi Bukan Makan Kenyang
Viral di media sosial jika menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Pagar Alam banyak menuai protes.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Viral di media sosial jika menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Pagar Alam banyak menuai protes.
Pasalnya isi dari menu tersebut dianggap tidak layak dan tidak sesuai harapan.
Pantauan sripoku.com unggahan di media sosial jika wadah khusus MBG tersebut hanya berisikan 1 buah Jeruk, 2 potong kecil Wortel, 3 potong kecil Kentang, kemuduan 1 potong tahu goreng beserta saos tomat.
Dalam keterangannya, unggahan tersebut menyematkan caption "Alhamdullah menu MBG Pagar Alam Utara Hari Ke-5"Dapur Flora's " tulisnya.
Namun siapa sangka unggahan yang sudah banyak dibagikan ulang tersebut dibanjiri dengan komentar beragam dengan nada tak percaya dan khawatir jika menu tersebut bakal cukup atau tidak untuk anak-anak sekolah khususnya.
Sementara salah satu wali Murid yang mengaku langsung mendapat pemberitahuan dari pihak sekolah terkait menu yang diterima oleh anak-anak mengatakan, jika menu tersebut dinilai tidak cukup maka dipersilahkan agar Wali Murid untuk mengantarkan bekal tambahan untuk anak-anak mereka.
Mendapati pemberitahuan tersebut, wali Murid tersebut langsung bergegas ke sekolah anaknya untuk mengantarkan bekal tambahan.
"Ya jelas kita merasa jika menu tersebut tidak cukup, karena khawatir anak-anak juga tidak kenyang, apalagi belum tentu menu tersebut sesuai selera anak-anak," ujar Wali Murid tersebut.
Baca juga: Launching Perdana Digelar di SDN 2, MBG di Tanah Abang PALI Mulai Didistribusikan ke 3.150 Pelajar
Baca juga: Antisipasi Keterlambatan Hingga Makanan Basi, Pemkab OKI Bentuk Satgas Khusus Awasi MBG
Sementara itu, Kepala Satuan Tugas Makan Siang Bergii Gratis Kota Pagar Alam, Jefri Zulfikar mengatakan, jika melihat komposisi yang disajikan itu sudah memenuhi komposisi atau kandungan hewani dan nabati sesuai standar yang ditetentukan.
Soal banyak atau tidaknya, ia mengaku jika dalam program pemerintah ini adalah makan bergizi bukan makan kenyang, sehingga kandungan-kandungan yang terdapat dalam menu juga menjadi bahan perhatian.
Hanya saja dalam hal ini terdapat bahan evaluasi yang nanti harus dilakukan oleh pihak dapur yakni dalam hal penyajian.
"Karena ini juga akan mempengaruhi selera atau minat makan anak-anak," jelasnya.
Soal adanya penggantian karbohidrat yakni nasi ke kentang, diterangkan Jefri bahwa hal ini bagian dari edukasi kepada anak-anak agar mengetahui jika kentang memiliki karbohidrat.
Sehingga anak-anak nantinya tidak hanya bergantung dengan nasi, tapi juga dengan bahan lain yang memiliki kandungan yang sama yakni karbohidrat.
"Dan ini juga bagian dari untuk mengantisipasi ketersedian dapur," katanya.
Mama Muda Tewas Dibunuh di Tegal, Suami Sengaja Tak Dikabari Keluarga karena Sedang Berlayar |
![]() |
---|
Alasan Ahmad Sahroni Tolak Tantangan Salsa Erwina Debat Buntut Pernyataan "Tertolol Sedunia" |
![]() |
---|
Bukan Rp230 Juta, Mahfud MD Dengar Gaji Anggota DPR RI Tembus Miliaran, Wajar Dikritik Rakyat |
![]() |
---|
Ngaku Dibegal Padahal Motornya Dijual, Pria di Palembang Buat Laporan Palsu, Berujung Diciduk Polisi |
![]() |
---|
3 Contoh Teks Khutbah Jumat Tema Bulan Rabiul Awal Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.