Guru PPPK Ditemukan Tewas di OKU

Tangis Ibu FS, Guru PPPK SMPN 46 OKU Tewas di Kos, Kaki & Tangan Diikat, Terakhir Pamit ke Baturaja

Menurutnya, SF memiliki impian mulia yakni untuk ikut mencerdaskan anak-anak di pelosok desa, berakhir tragis.

|
Penulis: Leni Juwita | Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
PEMBUNUHAN - Tangis Ibu FS, Guru PPPK SMPN 46 OKU Tewas di Kos, Kaki & Tangan Diikat, Terakhir Pamit ke Baturaja 

Ringkasan Berita:
  1. SF (27), guru SMPN 46 OKU, ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya dengan tangan–kaki terikat. Diduga jadi korban pembunuhan.
  2. Ibunya, Kasyati, histeris saat melihat jasad putrinya dan mengungkap firasat buruk serta percakapan terakhir sebelum kejadian.
  3. SF dikenal sebagai guru sederhana yang berdedikasi mengajar di pelosok.

 

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Kasyati, ibunda FS (27) guru SMP Negeri 46 OKU yang ditemukan tewas di kosannya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel pada Rabu (19/11/2025) malam menangis histeris saat melihat jasad anak kesayangannya.

Menurutnya, SF memiliki impian mulia yakni untuk ikut mencerdaskan anak-anak di pelosok desa, berakhir tragis.

Korban ditemukan dengan kondisi kaki dan tangan terikat, serta mulut disumpal menggunakan jilbab.

Polisi menduga perempuan muda itu menjadi korban pembunuhan.

SF diketahui baru pulang mengajar sebelum ditemukan tewas.

Firasat Sang Ibu dan Percakapan Terakhir

Kasyati, ibu korban, mengungkapkan bahwa putrinya sempat menghubunginya sebelum kejadian.

Dalam pembicaraan terakhir itu, SF berpamitan hendak pergi ke Kota Baturaja karena ada keperluan.

“Katonyo hari Kamis nak ke Baturaja naik motor. Aku cuma pesankan hati-hati,” ujar Kasyati dengan suara bergetar saat mengenang percakapan terakhir melalui telepon.

SF dikenal sangat dekat dengan ibunya.

Mereka hampir setiap hari bertelepon untuk saling bertukar kabar.

Namun tak pernah terlintas sedikit pun di benak sang ibu bahwa putri kesayangannya akan pergi dengan cara demikian tragis.

Kasyati juga mengenang terakhir kali bertemu putrinya pada 21 Oktober 2025.

Kala itu ia menginap di kos SF. Ia mengaku merasakan ketidaknyamanan selama berada di sana. 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved