Berita OKU Timur

Langit OKU Timur Jadi Saksi Airborne Super Garuda Shield 2025, Ratusan Prajurit TNI Unjuk Kebolehan

OKU Timur menjadi saksi latihan militer berskala internasional yang bertajuk LATGABMA Super Garuda Shield 2025.

TRIBUNSUMSEL.COM/CHOIRUL ROHMAN
ATRAKSI AIRBORNE -- Aksi pasukan terjun payung menghiasi langit OKU Timur dalam latihan gabungan internasional Super Garuda Shield 2025, yang untuk pertama kalinya digelar di Bumi Sebiduk Sehaluan, Rabu (27/08/2025). 

Momentum ini bukan sekadar atraksi, melainkan bagian dari skenario operasi strategis perebutan lapangan udara, konsolidasi pasukan darat, hingga manuver ofensif dalam satu komando gabungan multinasional.

“Alhamdulillah penerjunan pagi ini berjalan sesuai rencana. Inilah yang kita latih, interoperabilitas organisasi lintas negara. Dan puji syukur, semua terlaksana dengan baik,” ujar Komandan Kodiklat TNI Mayjen TNI M Naudi Nurdika didampingi Direktur Latihan Kodiklat TNI Brigjen TNI Rudi Hermawan, S.E, Rabu (27/08/2025).

Menurut Naudi, operasi udara ini melibatkan 50 prajurit TNI, 40 prajurit Amerika Serikat, dan 39 prajurit Jepang. Mereka diterjunkan menggunakan pesawat CN-295, CN-235, dan Hercules C-130.

“Pagi ini pasukan TNI dan Jepang melaksanakan penerjunan, sementara siangnya giliran prajurit Amerika Serikat. Total ada 129 personel,” jelasnya.

Super Garuda Shield bukan hanya arena mengasah profesionalisme prajurit, melainkan juga ajang memperkuat diplomasi militer.

Melalui latihan bersama ini, TNI menunjukkan kesiapan sebagai tuan rumah sekaligus mitra strategis di kawasan Indo-Pasifik.

“Kegiatan seperti ini sudah kesekian kalinya kita laksanakan. Tujuan pertama jelas untuk meningkatkan profesionalisme prajurit. Tapi yang kedua, ini juga diplomasi militer. Dengan begini, kita bisa menjalin komunikasi dengan negara maju, belajar hal-hal positif dari mereka, sekaligus mempererat kerja sama di kawasan,” kata Naudi.

Latihan lintas udara massal ini sarat nilai strategis. Selain melatih mobilitas cepat dan penguasaan wilayah, kehadiran prajurit dari tiga negara sekaligus menjadi simbol solidaritas dalam menjaga stabilitas Indo-Pasifik.

Integrasi pasukan multinasional dalam satu komando operasi memperlihatkan bahwa kerja sama militer tak hanya soal strategi perang, tetapi juga tentang membangun kepercayaan, komunikasi, dan komitmen bersama menghadapi tantangan kawasan.

OKU Timur pun mencatat sejarah langitnya menjadi panggung unjuk kekuatan sekaligus solidaritas internasional.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved