Siswa SDN 178 Palembang Diduga Keracunan
Awasi Kualitas Hingga Porsi Lauk, Evaluasi Program MBG di Sumsel, Risiko Keracunan Terancam Naik
Awasi Kualitas Hingga Porsi Lauk, Evaluasi Program MBG di Sumsel, Risiko Keracunan Terancam Naik
Guru PJOK SDN 178, Rajjis, mengatakan bahwa dari 13 siswa yang sakit usai menyantap MBG, 12 siswa sudah pulang ke rumah dan satu masih dirawat.
Sebelumnya, empat orang sudah langsung pulang pada Kamis kemarin usai ditangani di Puskesmas Kalidoni, dan sisanya sembilan orang dirawat lanjutan di RS Pusri.
“Semalam, delapan siswa sudah boleh pulang karena kondisi kesehatannya sudah stabil dan baik sehingga sudah diizinkan dokter pulang,” ujar Rajjis, Jumat (26/9/2025).
Rajjis menambahkan, satu siswa yang belum boleh pulang itu masih menunggu kunjungan (visit) dokter untuk memastikan kondisinya. Jika dinyatakan sehat, maka boleh pulang hari ini. Namun, jika kondisinya belum sehat, perawatan akan terus dilanjutkan mengingat kondisi fisik Disfa memang cukup rentan selama ini.
Rajjis mengatakan, keseharian siswi itu memang fisiknya kurang bugar dan kerap lemas, tidak seaktif teman-temannya yang lain.
Meskipun sudah 12 siswa yang boleh pulang kembali ke rumah, kesemua siswa itu hari ini belum ada yang kembali bersekolah lagi. Mereka memang diberikan izin oleh sekolah untuk beristirahat dulu di rumah, memulihkan fisik dan psikis agar tidak trauma lagi beraktivitas di sekolah.
Saat diwawancarai kemarin di rumah sakit, kondisi Disfa memang lemas, mengeluh pusing, dan pucat. Disfa mengaku trauma untuk menyantap menu MBG lagi karena khawatir dampaknya membuat dia sakit lagi.
“Tahu (makanan)nya terasa pahit dan ayamnya agak masam. Saya tidak mau lagi makan MBG. Biar bawa bekal dari rumah saja,” katanya.
Disfa dirawat persis di ranjang sebelah Agung, yang juga sakit dengan kondisi cukup parah, yakni mual, sakit perut, sakit kepala hingga panas tinggi dan kejang-kejang.
Tak hanya Agung, sejumlah teman Agung yang berada di kelas IVA juga merasakan gejala yang sama, hingga akhirnya wali kelas dan guru-guru membawa para siswa ke UKS. Jumlah siswa sakit terus bertambah usai Agung, dan akhirnya semua siswa yang mengalami gejala mual, muntah, dan sakit kepala langsung dilarikan ke Puskesmas Kalidoni kemarin.
“Sempat dibawa ke Puskesmas Kalidoni. Namun, Agung masih saja muntah dan badannya panas sehingga ia dan delapan orang lainnya dirujuk ke RS Pusri,” kata Sinta, ibu Agung.
Menurut Sinta, setelah dirujuk ke RS Pusri, kondisi Agung mulai membaik. Hanya saja, badannya masih sedikit panas dan lemas akibat muntah.
Sinta mengatakan, biasanya Agung tidak pernah mengalami kejadian seperti ini. Padahal, setiap hari menyantap menu MBG. “Tidak tahu kenapa. Padahal, kakaknya juga makan MBG yang sama di SDN 178. Namun memang menurut Agung, tahunya terasa asam,” katanya.
Menu MBG yang disajikan hari itu ialah nasi putih, chicken katsu, tahu goreng, salad mayonnaise, dan pisang.
“Katanya tahunya masam, apa karena makan tahu itu atau karena apa, kita belum tahu,” ujarnya.
Namun, lanjut Sinta, dengan kejadian tersebut ia dan Agung merasa trauma dan menolak untuk makan menu MBG lagi.
“Saya trauma lihat anak saya apalagi tadi dia kejang-kejang. Biar saya buatkan bekal sendiri dari rumah, tidak usah makan MBG lagi,” ujarnya. (tnf/nda)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Makanan Berbelatung Hingga Siswa Keracunan, Ahli Gizi Sebut Program MBG Sumsel Harus Dievaluasi |
![]() |
---|
Belasan Siswa SDN 178 Palembang Muntah Usai Santap MBG, Ratu Dewa Minta Maaf |
![]() |
---|
Pasca Belasan Siswa Keracunan, MBG di SDN 178 Palembang Disetop Sementara, Murid Kembali Bawa Bekal |
![]() |
---|
BPOM Periksa Sampel Menu MBG yang Diduga Buat 13 Siswa SDN 178 Palembang Keracunan |
![]() |
---|
Ratu Dewa Minta Maaf Setelah 13 Siswa di SDN 178 Palembang Keracunan MBG, Muntah Hingga Sesak Napas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.