Belatung di MBG SDN 8 Kayu Agung
5 Kabupaten di Sumsel Laporkan Keracunan MBG, Pendingin Makanan Tak Sesuai, Dapur Tak Penuhi Syarat
Hingga saat ini, jumlah SPPG di Sumsel sebanyak 342 unit, tetapi belum semuanya memiliki penjamah makanan yang terlatih.
"Kami mengimbau para penerima manfaat yang setiap harinya melakukan pelayanan, harap teliti saat makanan datang. Diminta lakukan koordinasi dengan pendamping, guru, atau wali murid. Apabila ditemukan kejanggalan, harap langsung berkoordinasi ke SPPG atau BGN agar dapat cepat dievaluasi," imbaunya.
Lubis memastikan pengawasan di dapur produksi SPPG ditingkatkan secara signifikan, mulai dari keamanan pangan saat bahan baku datang, proses produksi, hingga distribusi untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Gubernur Sumsel Pertanyakan Sistem Dapur MBG
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumatera Selatan (Sumsel) kembali menjadi sorotan menyusul ditemukannya beberapa masalah serius, mulai dari makanan yang ada belatung hingga kasus keracunan.
Menyikapi hal ini, Pemerintah Provinsi Sumsel mempertanyakan penerapan sistem dalam dapur penyiapan MBG.
Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan setiap ada laporan keracunan MBG, pihaknya melakukan pengecekan terlebih dahulu melalui Dinas Kesehatan.
"Kalau ada kejadian seperti itu, saya minta Dinas Kesehatan melakukan pengecekan. Lalu, apakah kejadian tersebut terjadi di satu titik atau di banyak titik?,” kata Herman Deru, Rabu (24/9/2025).
Menurutnya, jika insiden hanya terjadi di satu sekolah, perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut. Hal ini karena satu dapur MBG biasanya melayani lebih dari satu sekolah.
“Kalau ada yang keracunan di satu sekolah, harus didalami juga sekolah lain yang menerima distribusi dari dapur yang sama. Apakah mereka juga mengalami hal serupa atau tidak?” katanya.
Deru juga mempertanyakan sistem pengelolaan dapur MBG, khususnya mengenai pihak-pihak yang terlibat dalam pengolahan makanan.
"Apakah dapur ini dikelola langsung oleh satu pihak atau justru melibatkan beberapa vendor? Ini yang sedang saya minta klarifikasinya kepada pihak terkait,” jelasnya.
Ketua SPPG Sukaraya Meminta Maaf
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) telah mengambil sampel sisa makanan dan muntahan siswa yang mengalami muntah usai menyantap menu ayam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk diperiksa.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan OKU, Dedi Wijaya SKM, M.Kes., kepada awak media, Selasa (24/9/2025). Sampel sisa makanan dan muntahan ini dikirim ke Palembang untuk diperiksa di laboratorium. Sampel yang diambil berupa ayam goreng, sayur, dan nasi. Sampel tersebut juga sudah dikirim ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palembang dan Balai Teknologi Laboratorium Kesehatan.
“Kita masih menunggu hasil pemeriksaan untuk mengetahui apa yang terkandung pada makanan tersebut,” jelas Kepala Dinkes OKU.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.