Berita Viral

Bukan ke SMAN 1, Rasnal Kembali Jadi Kepala SMAN 3 Luwu Utara usai Terima SK Pembatalan PTDH

Rasnal dipastikan kembali menduduki jabatan lamanya Kepala SMAN 3 Luwu Utara usai menerima SK pengaktifkan kembali sebagai Aparatur Sipil Negara(ASN).

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
(MUH. AMRAN AMIR)/Kompas.com
JADI KEPSEK SMAN 3 - Rasnal, seorang guru di Luwu Utara, Sulawesi Selatan yang dipulihkan statusnya sebagai ASN.  Rasnal dipastikan kembali menduduki jabatan lamanya sebagai Kepala SMAN 3 Luwu Utara pasca menerima SK pengaktifkan kembali sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). 
Ringkasan Berita:

TRIBUNSUMSEL.COM -  Rasnal dipastikan kembali menduduki jabatan lamanya sebagai Kepala SMAN 3 Luwu Utara pasca menerima SK pengaktifkan kembali sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sebelumnya, Rasnal yang saat itu menjabat sebagai Kepala SMAN 1 Luwu Utara, bersama guru Abdul Muis menginisiasi menggalang sumbangan Rp 20.000 demi membantu guru honorer tidak digaji selama 10 bulan pada 2018 hingga 2021.

Rasnal dan Abdul Muis pun harus menjalani hukuman penjara selama kurang lebih 8 bulan dan menerima Surat Keputusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH), karena terjerat kasus dugaan pungli penyalahgunaan dana komite tersebut.

Baca juga: Abdul Muis dan Rasnal Akhirnya Mengajar Lagi, Tangis Guru Pecah Sambut Kedatangan di SMAN1 Lutra

GURU SMAN 1 LUTRA - Momen Rasnal dan Abdul Muis saat tiba di SMAN 1 Luwu Utara, Rabu (19/11/2025). Kedua guru tersebut disambut siswa dan guru. Dalam momen itu, Kepala SMAN 1 Lutra, Safruddin (kanan) langsung memakaikan seragam Korpri kepada Rasnal (kiri).
GURU SMAN 1 LUTRA - Momen Rasnal dan Abdul Muis saat tiba di SMAN 1 Luwu Utara, Rabu (19/11/2025). Kedua guru tersebut disambut siswa dan guru. Dalam momen itu, Kepala SMAN 1 Lutra, Safruddin (kanan) langsung memakaikan seragam Korpri kepada Rasnal (kiri). (TRIBUN-TIMUR.COM / ANDINI)

Kasus itu mulai mencuat saat ia baru tiga bulan dipindahkan menjabat Kepala SMAN 3 Luwu Utara.

Dinas Pendidikan Provinsi menunjuk Mail untuk menjadi Kepala Sekolah di SMAN 3 Luwu Utara, menggantikan posisi Rasnal kala itu.

Kini, posisi tersebut akan kembali diambil alih oleh Rasnal setelah kembalinya status ASN.

“Sangat bahagia bisa kembali mengajar dan menjadi Kepala Sekolah di SMAN 3 Luwu Utara,” ujar Rasnal saat ditemui di Sekretariat PGRI Luwu Utara, Selasa (18/11/2025), dilansir dari Tribuntimur.com.

Pemulihan statusnya berlanjut dengan keluarnya SK Gubernur yang membatalkan SK PTDH.

Ia disambut ratusan guru di perbatasan Walmas - Luwu Utara, Selasa (18/11/2025).

“Setelah kami mendapatkan rehabilitasi yang ditindaklanjuti dengan SK Gubernur, maka SK PTDH itu sudah tidak lagi berlaku. Saya akan kembali mengajar jika seluruh proses administrasi sudah selesai,” katanya.

Ia juga mengungkapkan gajinya yang sempat tertahan selama satu tahun akan segera dicairkan.

“Informasi yang kami dapat di Kantor Gubernur kemarin, katanya sudah diproses. Janjinya hari ini atau besok akan masuk ke rekening kami,” ujarnya.

Baca juga: Total Dana Iuran Komite Pemicu Guru SMAN 1 Lutra Kena PTDH, Rasnal-Abdul Muis Diduga Dapat Rp11 Juta

Rasnal mengingatkan rekan-rekan guru untuk selalu menjaga profesionalisme.

“Mari kita bekerja secara profesional agar tidak menimbulkan hal-hal yang berdampak pada pelanggaran hukum,” tutupnya.

Dengan diserahkannya SK pengaktifan kembali status ASN dan jabatan kepada Rasnal oleh Pemprov Sulawesi Selatan, maka secara otomatis masa jabatan Mail sebagai kepala sekolah pengganti berakhir.

Meskipun jabatan yang diemban Mail harus kembali diserahkan, langkah Pemprov Sulsel mengembalikan penuh status dan jabatan Rasnal dinilai sebagai bentuk kepatuhan terhadap keputusan rehabilitasi hukum dari Presiden.

Abdul Muis sendiri dipastikan kembali mengajar sebagai guru di SMAN 1 Luwu Utara.

Disambut Haru

Dalam momen tersebut, Kepala SMAN 1 Lutra, Safruddin, langsung memakaikan seragam Korpri keduanya.

Sejumlah guru juga mengalungkan bunga.

Siswa dan guru menyalami Rasnal dan Abdul Muis. Bahkan ada guru yang memeluk sambil berlinang air mata.

Teriakan 'terima kasih Prabowo' juga menggema di SMAN 1 Luwu Utara.

Dengan kembalinya mengajar lagi, Abdul Muis menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh keluarga besar SMAN 1 Lutra.

Berkat doanya kini dirinya bisa kembali mengajar lagi di SMAN 1 Lutra.

"Alhamdulillah, setelah proses panjang, saya bisa kembali ke sini untuk mengajar. Semua ini berkat doa anak-anakku semua, teman-teman sejawat, dan semua orang,” ujarnya dengan suara bergetar," kata Abdul Muis, dikutip Tribuntimur.com

"Terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Saya juga memohon maaf jika selama ini memiliki kesalahan," lanjutnya.

Baca juga: Dipanggil Ayah, Kebaikan Rasnal dan Abdul Muis Dikuak Guru SMAN 1 Luwu Utara, Bantu Uang BBM Honorer

Ia juga menyampaikan penderitaan yang dialami selama beberapa tahun terakhir.

"Air mata saya dan keluarga melambangkan penderitaan yang kami rasakan. Namun penderitaan itu tidak pernah saya tampakkan kepada siapa pun, termasuk kepada anak-anakku saat mengajar," ujar Abdul Muis yang mengenakan seragam Korpri.

Sebagaimana diketahui, Abdul Muis dan Rasnal dilaporkan oleh Faisal Tanjung soal kasus uang komite Rp20 ribu.

Kedua guru tersebut dipecat, namun kini ia mendapat rehabilitasi dari Prabowo dan kembali mengajar.

Direhabilitasi Prabowo

Rehabilitasi ini mengakhiri perjuangan hukum panjang yang membuat mereka kehilangan status ASN dan bahkan sempat divonis bersalah karena niat baik membantu guru honorer.

Kepsek Rasnal dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis saat menceritakan perjalanan panjang yang mereka lalui untuk mencari keadilan.

"Ini adalah sebuah perjalanan yang sangat melelahkan, kami telah berjuang dari bawah dari dasar sampai ke Provinsi, sayangnya kami tidak mendapat keadilan," kata Rasnal, dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden.

Namun, perjuangan keduanya itu berakhir manis setelah bertemu Presiden. Rasnal menyebut keputusan Prabowo sebagai anugerah terbesar yang memulihkan nama baiknya.

"Setelah kami bertemu dengan bapak Presiden, Alhamdulillah bapak Presiden telah memberikan kami rehabilitasi dan itu sebuah.. kami tidak bisa menyampaikan sesuatu untuk bapak Presiden, terima kasih bapak Presiden, terima kasih pada bapak Mensesneg, dan pada teman-teman Gerindra,

Saya bersyukur pada Allah SWT dengan jalan ini kami telah memperoleh keadilan dan sekarang direhab kami punya nama baik," ungkap Rasnal menahan tangis.

Dalam keterangannya, Rasnal berharap kejadian pahit yang menimpa dirinya dan Abdul Muis tidak terulang pada guru-guru lain di Indonesia.

“Semoga ke depan tidak ada lagi kriminalisasi terhadap guru-guru yang sedang berjuang di lapangan,” ujar Rasnal.

Ia tidak memungkiri bahwa selama ini banyak rekan guru yang dihantui rasa takut, merasa hukuman tidak pantas selalu membayangi jika mereka sedikit saja berbuat salah.

"Sekarang ini teman-teman guru selalu dihantui bahwa kalau sedikit berbuat salah, selalu ada hukuman-hukuman yang tidak pantas,” tuturnya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved