TNI Tewas Dianiaya Senior

Ayah Prada Lucky Bantah Langgar Disiplin dan Tinggal Dengan Wanita Lain, Dilarang Tampil di Podcast

Ayah mendiang Prada Lucky Namo, Pelda Christian Namo, membantah keras setelah dilaporkan atas dugaan langgar disiplin, akan tempuh jalur hukum

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR ISMAIL
KASUS AYAH PRADA LUCKY- Pelda Christian Namo, Ayah mendiang Prada Lucky Namo membantah keras setelah dilaporkan atas dugaan langgar disiplin dan disebut tinggal dan memiliki dua anak dari wanita lain, ia akan tempuh jalur hukum 

Ringkasan Berita:
  • Pelda Christian Namo, membantah keras setelah dilaporkan atas dugaan langgar disiplin.
  • Klaim tidak pernah menerima pemberitahuan resmi dari satuan terkait informasi kematian putranya, Prada Lucky Namo
  • Christian minta perlindungan LPSK usai dilarang untuk tampil di podcast Denny Sumargo

TRIBUNSUMSEL.COM - Ayah mendiang Prada Lucky Namo, Pelda Christian Namo, membantah keras setelah dilaporkan atas dugaan langgar disiplin.

Sebagai informasi, Christian Namo merupakan ayah dari Prada Lucky, prajurit TNI yang meninggal dunia di asrama karena dianiaya sejumlah prajurit lain.

Kini, ia dilaporkan oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 1627/Rote Ndao Detasemen Polisi Militer (Denpom) IX/1 Kupang pada Rabu (5/11/2025) atas dugaan pelanggaran disiplin.

Baca juga: Duduk Perkara Ayah Prada Lucky Dilaporkan Dugaan Langgar Disiplin, Hidup Bersama Wanita Tanpa Nikah

 

Tak hanya soal disiplin, tetapi Christian Namo juga disebut hidup bersama dengan seorang wanita tanpa ikatan pernikahan yang sah.

Ia bahkan disebut-sebut sudah memiliki dua anak.

Menanggapi laporan itu, Pelda Christian Namo membantah dan menegaskan dirinya tidak pernah berniat melanggar aturan militer dalam menyuarakan kebenaran terkait kasus kematian anaknya.

Ia menyampaikan hal tersebut merespons laporan bahwa dirinya dianggap melanggar disiplin prajurit usai berbicara di media.

Dalam pernyataannya saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Pelda Christian memastikan tidak ada pemanggilan dari Denpom IX/1 Kupang.
 
“Sampai hari ini tidak ada panggilan untuk saya, dan memang saya tidak dipanggil,” ujar Christian, Kamis (6/11/2025).
 
Ia menjelaskan sejak awal kematian Prada Lucky, ia sebagai keluarga korban tidak pernah menerima pemberitahuan resmi dari satuan terkait informasi putranya.

“Sejak awal kematian anak saya, saya tidak pernah menerima surat atau pemberitahuan resmi. Tidak ada satu pun yang datang sebagai perwakilan dari satuan untuk menjelaskan kepada kami sebagai keluarga korban,” ujarnya, Rabu (5/11/2025). 

Baca juga: Dia Menipu Saya, Marahnya Ayah Prada Lucky ke Satu Pelaku Penganiaya, Padahal Dititipkan Jaga Anak

Ia mengatakan seluruh informasi awal mengenai peristiwa tersebut justru ia ketahui dari media.
 
“Saya tentara, saya tahu aturan. Tapi saya perjuangkan sendiri. Saya lihat dari media. Tolong, saya ini juga prajurit, hormati saya. Pangkat saya rendah, tapi saya tetap punya martabat,” ungkapnya.

Pelda Christian juga membantah pernyataan yang menyebut dirinya tidak percaya terhadap pengadilan militer.

“Saya tidak pernah bilang tidak percaya pengadilan militer. Saya bilang saya kecewa. Jangan salahkan saya. Saya bicara sesuai fakta. Kalau dibilang saya tidak percaya, saya bisa buktikan perkataan saya. Saya bisa gugat balik,” ujar Christian.

Ia menegaskan apa yang ia lakukan bukan bentuk pembangkangan terhadap institusi TNI, melainkan upaya mencari keadilan untuk anaknya.

“Saya anggota TNI. Saya tidak melawan TNI. Saya melawan ketidakadilan. Saya cari kebenaran untuk anak saya. Saya bertanggung jawab atas ucapan saya. Jangan membuat pembenaran sendiri,” ungkapnya.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved