Asrama Putri Ponpes Situbondo Ambruk

Sosok Putri, Satriwati yang Tewas Dalam Insiden Ambruknya Asrama Putri Ponpes di Situbondo

Satu orang meninggal dunia dalam insiden ambruknya bangunan asrama putri Ponpes Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Tribunjatim/Izi Hartono
PONPES AMBRUK- Satu orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden ambruknya bangunan asrama putri Ponpes Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur,  pada Rabu (29/10/2026) sekira pukul 00.30 WIB.  

Saat itu, semua teman-temannya sedang tertidur lelap dan tidak mengetahui adanya tanda-tanda bangunan akan roboh.

"Saya tidak tahu apa-apa, cuma saat saya keluar kondisi memang gerimis," katanya. 

Aura baru tahu bahwa kaki kanannya terluka parah saat dirinya sudah berlari keluar dan sedang duduk bersama teman-temannya. Kaki kanannya tiba-tiba terasa perih dan keluar darah.

"Saat tahu ada luka saya minta tolong, setelah itu digendong dibawa ke rumah sakit," katanya.

Ia juga menyatakan tidak hanya dirinya yang mengalami luka serius.

Namun, ada empat korban lainnya. Dua dirawat di RSIA Jatimnet dan dua santri dirawat di RSUD Besuki.

Penjelasan Polisi

Sementara, Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan bersama Kepala Kemenag Situbondo, Muhammad Mudhofar, serta pengasuh pondok pesantren, memeriksa kondisi bangunan yang sebagian atapnya roboh menimpa kamar santri putri.

"Setelah mendapat informasi, kami bersama Kemenag langsung datang ke lokasi untuk melihat situasi dan memastikan penanganan para korban. Satu korban tidak terselamatkan, ada yang menjalani rawat jalan, dan ada yang masih dirawat di rumah sakit,” ujar Rezi di lokasi, Rabu (29/10/2025), dikutip Tribunjatim.com

Reza mengatakan akan mendatangkan ahli bangunan untuk memeriksa kelayakan struktur kamar santri lainnya, agar insiden serupa tidak terjadi kemudian hari.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak pondok dan Kemenag untuk mengevakuasi sementara para santri dari bangunan yang terdampak. Kami juga akan melibatkan ahli untuk menilai apakah bangunan ini masih aman ditempati,” tegasnya.

Rezi menambahkan, saat timnya tiba di lokasi, sebagian puing dan reruntuhan sudah dibersihkan oleh pihak pesantren. Barang-barang santri juga telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

“Saya sudah meminta pihak pesantren agar untuk sementara waktu, para santri tidak menempati bangunan yang rusak sampai hasil pemeriksaan teknis selesai,” tambahnya.

Sebanyak 19 santriwati menjadi korban tertimpa reruntuhan atap. Belasan korban luka dirawat di Puskesmas Besuki, RSUD Besuki, dan RS Jatimed Situbondo.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved