Berita Viral

Tampang 6 Mahasiswa Unud Pelaku Perundungan yang Ledek Kematian TAS, Tampil Menyesal Minta Maaf

enam mahasiswa Universitas Udayana pelaku perundungan yang diduga meledek kematian mahasiswa semester VII jurusan Sosiologi, Timothy Anugerah Saputra

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Suryamalang.com
PELAKU PEMBULLYING - enam mahasiswa Universitas Udayana pelaku perundungan yang diduga meledek kematian mahasiswa semester VII jurusan Sosiologi, Timothy Anugerah Saputra 

Ringkasan Berita:
  • Timothy Anugerah Saputra (TAS) mahasiswa Universitas Udayana tewas di kampusnya
  • Timothy tercatat sebagai mahasiswa semester VII jurusan Sosiologi.
  • 6 orang meledek kematiannya kini minta maaf

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah tampang enam mahasiswa Universitas Udayana pelaku perundungan yang diduga meledek kematian mahasiswa semester VII jurusan Sosiologi, Timothy Anugerah Saputra (TAS).

Timothy Anugerah meninggal dunia diduga melompat dari lantai 4 Gedung FISIP, Rabu (15/10/2025).

Namun beredar isi chat memprihatinkan saat keenam pelaku tersebut justru mengolok-olok kematian TAS.

Baca juga: Nasib 6 Mahasiswa Unud Pelaku Perundungan TAS kini Dipecat dari Organisasi Kemahasiswaan

Adapun mereka di antaranya:

  1. Vito Simanungkalit, Wakil Kepala Departemen Eksternal Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra; 
  2. Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama, Kepala Departemen Kajian, Aksi, Strategis, dan Pendidikan; 
  3. Maria Victoria Viyata Mayos, Kepala Departemen Eksternal; 
  4. Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana, Wakil Ketua Departemen Minat dan Bakat.
  5. Leonardo Jonathan Handika Putra, Wakil Ketua BEM Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Universitas Udayana.
  6. Putu Ryan Abel Perdana Tirta, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP Unud.

Keenam pelaku kompak muncul menyampaikan permintaan maaf melalui akun Instagramnya masing-masing.

Mereka memperlihatkan wajah lesu bak menyesali perkataan mereka.

Terlihat pula wajah Vita memerah diduga pasca menangis.

Baca juga: Sunan Kalijaga Ngamuk di Pengadilan, Geram Pihak Sekolah Justru Dampingi Pelaku Pembullyan Anaknya

Berikut adalah kutipan pernyataan minta maaf dari keenam mahasiswa tersebut, dilansir TribunBali.com: 

Leonardo Jonathan Handika Putra

"Saya memohon maaf atas polemik yang saat ini sedang ramai diperbincangkan di social media terhadap ketikan dan perilaku saya yang telah menghina kepada almarhum saya tidak membenarkan terhadap perilaku saya saya menyesal atas perilaku yang telah saya lakukan saya memohon maaf sebesar-besarnya terhadap almarhum dan keluarga saya juga turut berduka cita terhadap almarhum dan juga keluarga saya siap atas konsekuensi yang nantinya diberikan kepada saya dan saya juga siap untuk mundur dari jabatan wakil ketua BEM FKP Udayana." 

Maria Victoria Viyata Mayos

"Pertama-tama saya mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga dan juga kerabat almarhum TAS. Saya sangat menyesal atas tindakan saya dan ketika saya yang sangat tidak pantas kepada almarhum saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga dan kerabat juga pihak yang kecewa terhadap tindakan saya di sini saya ingin riskan bahwa saya sama sekali tidak kenal dan juga saya tidak terikat dalam perlindungan kepada almarhum semasa hidupnya namun saya menyadari peristiwa ini saya sangat mengaku salah di sini saya siap menerima konsekuensi dan juga sanksi dari pihak kampus. Dengan peristiwa ini merupakan pembelajaran bagi saya untuk bertindak selalu hati-hati dan hijab dalam perkataan juga perbuatan saya bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi."

Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama

"Saya ingin menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf yang tulus atas tindakan saya di media sosial yang telah merugikan banyak pertama-tama saya ingin menyampaikan dukacita yang sangat mendalam atas berpulangnya almarhum. Kepergian almarhum merupakan bilangan yang sangat besar bagi banyak orang saya berdoa semoga almarhum mendapatkan tempat yang baik di sisi Tuhan yang Maha Esa serta keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kekuatan dan ketabahan dengan penuh penyesalan saya mengakui bahwa apa yang saya lakukan tidak pantas tidak berempati dan tidak menghormati suasana duka saya menyadari sepenuhnya bahwa tindakan tersebut bahwa telah menyakiti hati keluarga teman-teman almarhum serta banyak pihak lain saya bertanggung jawab penuh atas kesalahan saya ini dan menyatakan permohonan maaf sedalam dalamnya."

Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved