Berita Viral

Nunggak Bayaran Rp4,5 Juta, Siswa Berprestasi SMK di Purworejo Dilarang Ujian, Diusir dari Perpus

Siswa kelas XI SMK Pembaharuan Purworejo dilarang ikut ujian gegara nunggak biaya pendidikan Rp4,5 juta.

Editor: Weni Wahyuny
TRIBUN SUMSEL
DILARANG UJIAN - Ilustrasi sekolah. Siswa SMK Pembaharuan Purworejo Jawa Tengah dilarang ikut ujian karena nunggak biaya pendidikan Rp4,5 juta. 

Ringkasan Berita:
  • Satu siswa kelas XI SMK Pembaharuan Purworejo, Jawa Tengah, dilarang ikut ujian karena nunggak biaya pendidikan Rp4,5 juta
  • Siswa inisial H itu juga mengaku diusir dari perpustakaan
  • Ia mengaku malu dan memilih tak berangkat sekolah

TRIBUNSUMSEL.COM – H (16), siswa kelas XI SMK Pembaharuan Purworejo, Jawa Tengah, terpaksa tak mengikuti ujian di sekolahnya.

Ia dilarang ikut ujian karena menunggak biaya pendidikan sebesar Rp 4,5 juta. 

H memilih tinggal di rumah karena malu tak ikut ujian.

Apalagi saat di perpustakaan, ia mengaku diusir.

“Malu, terus mau ngapain ke sekolah,” ucap H.

DILARANG UJIAN - SMK Pembaharuan Purworejo Jawa Tengah. Seorag siswa inisial H dilarang ikut ujian karena nunggak biaya pendidikan Rp4,5 juta.
DILARANG UJIAN - SMK Pembaharuan Purworejo Jawa Tengah. Seorag siswa inisial H dilarang ikut ujian karena nunggak biaya pendidikan Rp4,5 juta. (Dok Pewarta Purworejo)

Orang tuanya, Tri Wahyuni, menceritakan pengalaman pahit ini. 

“Anak saya datang ke sekolah, tetapi malah disuruh ke ruang perpustakaan dan tidak boleh ikut ujian. Mereka hanya duduk diam tanpa kegiatan,” ujar Tri Wahyuni, Jumat (17/10/2025). 

Tri menjelaskan, keluarganya sedang berupaya melunasi tunggakan tersebut, tetapi meminta agar pembayaran bisa dilakukan secara bertahap. 

“Saya minta kebijakan supaya bisa diangsur, tapi sekolah tidak mengizinkan. Malah disuruh cari pinjaman. Kurang Rp100 ribu saja, anak sudah tidak boleh ikut ujian,” keluhnya. 

Menurut Tri, pihak sekolah sempat memperingatkan agar orang tua tidak melapor ke media karena bisa berakibat anaknya dikeluarkan. 

H (16), siswa kelas XI yang dikenal berprestasi dan selalu meraih peringkat pertama sejak kelas X, akhirnya memilih tidak datang ke sekolah. 

Sekolah Tegaskan Larangan karena Keuangan Sulit 

Kepala SMK Pembaharuan Purworejo, Sugiri, membenarkan adanya kebijakan tersebut. 

Ia menyebut keputusan ini merupakan arahan dari pihak yayasan karena kondisi keuangan sekolah sedang sulit. 

“Siswa yang belum bayar memang tidak boleh mengikuti penilaian tengah semester, dengan harapan orang tua segera melengkapi administrasi. Kalau belum bisa, pihak yayasan meminta anak tersebut diistirahatkan sementara,” jelas Sugiri. 

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved