Berita Nasional
Sosok Abu Bakar Baasyir Temui Jokowi di Solo Beri Nasihat, Tangan Dicium, Pernah Surati Prabowo
Mengenal sosok Abu Bakar Ba'asyir bertemu Jokowi hingga tangan dicium jadi sorotan.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok Abu Bakar Ba'asyir yang baru-baru ini bertemu mantan Presiden RI Joko Widodo di di Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Adapun momen pertemuan itu terjadi pada Senin (29/9) siang. terduga terjadi.
Abu Bakar Ba’asyir, pendiri Pondok Pesantren Al-Mu’min Ngruki, datang seorang diri, mengenakan gamis putih dan kopiah rajut senada.
Usianya telah menginjak 87 tahun, namun langkahnya tetap mantap saat berjalan kaki sekitar 70 meter dari tempat parkir menuju rumah Jokowi.
Ia tiba lebih awal sekitar pukul 11.00 WIB, namun Jokowi belum berada di rumah.
Setelah menunggu sejenak, Ba’asyir kembali datang pukul 12.35 WIB, kali ini disambut langsung oleh Jokowi yang mengenakan batik lengan panjang dan peci hitam.
Jokowi berdiri di depan rumah, menjawab salam dengan hangat, bahkan sempat mencium tangan Ba’asyir sebelum menuntunnya masuk ke dalam.
Pertemuan berlangsung singkat, sekitar 15 menit. Namun, isi pembicaraan cukup padat.
Ba’asyir menyampaikan nasihat kepada Jokowi, mengajak Presiden ke-7 RI itu untuk memperjuangkan penerapan hukum Islam di Indonesia.
Baca juga: Bertemu 30 Menit, Inilah Isi Nasihat Abu Bakar Baasyir ke Jokowi, Sebut Pernah Surati Prabowo
Lantas siapakah sosoknya ?
Abu Bakar Ba'asyir lahir pada 17 Agustus 1938 di Jombang, Jawa Timur.
Ia merupakan pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pendidikan awalnya ditempuh di Pesantren Gontor, Ponorogo, dan ia melanjutkan studi dakwah di Universitas Al-Irsyad, Surakarta.
Kiprah Dakwah dan Organisasi:
- 1972: Mendirikan Ponpes Al-Mukmin bersama Abdullah Sungkar.
- 1980-an: Menolak asas tunggal Pancasila, ditangkap dan kemudian pergi ke Malaysia selama 17 tahun.
- 1990-an: Bersama Sungkar, mendirikan Jamaah Islamiyah (JI), yang kemudian dikaitkan dengan berbagai aksi terorisme.
- 2000: Diangkat sebagai Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), wadah perjuangan penerapan hukum Islam di Indonesia.
Kasus Hukum
Ba'asyir beberapa kali ditangkap dan dipenjara atas tuduhan keterlibatan dalam aksi terorisme, termasuk Bom Bali 1 (2002) dan pelatihan militan di Aceh.
Ia juga sempat dihukum dua tahun enam bulan karena keterlibatannya dalam Bom Bali 2002.
Ia menjalani hukuman penjara hingga 2021 di Lapas Gunung Sindur.
Dia meninggalkan penjara dengan status bebas murni.
Beri Nasihat ke Jokowi
Momen pertemuan berlangsung singkat, sekitar 15 menit. Namun, isi pembicaraan cukup padat.
Ba’asyir menyampaikan nasihat kepada Jokowi, mengajak Presiden ke-7 RI itu untuk memperjuangkan penerapan hukum Islam di Indonesia.
“Saya hanya menasihati. Orang Islam itu wajib menasihati, baik rakyat, pemimpin, maupun orang kafir,” ujar Ba’asyir usai pertemuan, dikutip Tribunnews.com
“Nasihatnya supaya kembali mengamalkan hukum Islam dengan baik. Saya sedang berjuang agar negara ini diatur dengan hukum Islam.”
Ia juga menyebut Jokowi sebagai sosok yang kuat, dan berharap kekuatan itu digunakan untuk menjadi pembela Islam.
“Pak Jokowi orang yang kuat. Mudah-mudahan jadi pembela Islam yang kuat,” katanya.
Selain kepada Jokowi, Ba’asyir juga mengaku telah menyampaikan nasihat serupa kepada Presiden Prabowo Subianto melalui surat.
Menurutnya, memberi nasihat adalah kewajiban seorang ulama, tanpa memandang siapa yang menerima.
“Presiden pun saya nasihati lewat surat. Mau tidak mau, Allah yang menentukan, bukan saya. Itu saja, tidak ada tujuan lain,” tuturnya.
Jokowi sendiri mengaku terkejut dengan kedatangan Ba’asyir.
“Ya, sangat kaget saya kedatangan beliau,” ucapnya singkat.
Mengenai isi pertemuan, Jokowi hanya menyebut bahwa Ba’asyir menasihatinya untuk mengabdi pada Islam.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
| Gempa Magnitudo 5.0 Guncang Nagan Raya Aceh Siang Ini, Tidak Berpotensi Tsunami |
|
|---|
| Pencarian BLT Rp900 Ribu Lewat PT Pos di Mulai Minggu Depan, Mensos Gus Ipul Ungkap Mekanismenya |
|
|---|
| 'Orang Ganteng Belum Tentu Cerdas Pikirannya' Menteri Bahlil Respon Dirinya Ramai Diejek Lewat Meme |
|
|---|
| Ini Alasan Presiden Prabowo Subianto Putuskan Bahasa Portugis Jadi Mata Pelajaran di Sekolah |
|
|---|
| Mengenal Herman Suryatman Sekda Jabar Siap Mundur Jika Temuan Purbaya Soal Dana Ngendap Terbukti |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.