Berita Viral

Pengakuan FE Dokter Gadungan di Bantul Tipu Pasien Rp500 Juta, Belajar dari Internet: Khilaf

Pengakuan FE (26), warga Sragen, Jawa Tengah, yang tinggal di Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta jadi dolter

(Dok Humas Polres Bantul)
DOKTER GADUNGAN - Dokter gadungan FE digelandang di Mapolres Bantul, Kamis (18/9/2025). Pelaku lulusan SMA ini mencari informasi kesehatan dari internet dan menipu korban hingga Rp 500 juta. 

TRIBUNSUMSEL.COM -  Pengakuan FE (26), warga Sragen, Jawa Tengah, yang tinggal di Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta jadi dolter gadungan hingga tipu pasien Rp500 juta.

Aksi main 'dokter-dokteran' FE pun akhirnya terbongkar usai korban melaporkannya ke polisi.

Korban dari ulah dokter palsu ini menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Kepada polisi, FE mengaku dirinya mendapat ide bekerja sebagai dokter gadungan dikarenakan dulu sempat bercita-cita sebagai dokter.

"Dulu cita-cita saya dokter, pak. Jadi sempat khilaf. Maaf," beber tersangka FE, Kamis (18/9/2025). Dikutip Tribunjogja.com

TERSANGKA: Polisi giring tersangka dokter gadungan inisial FE (26), warga Sragen, Jawa Tengah, yang tinggal di Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY, saat di jumpa pers di Polres Bantul, Kamis (18/9/2025).
TERSANGKA: Polisi giring tersangka dokter gadungan inisial FE (26), warga Sragen, Jawa Tengah, yang tinggal di Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY, saat di jumpa pers di Polres Bantul, Kamis (18/9/2025). (TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana)

Tersangka pun mengaku begitu lulus SMA tidak pernah masuk sekolah jurusan kedokteran.

Akan tapi, tersangka nekat belajar kedokteran dan mengenal alat-alat dokter dari internet. 

Baca juga: Dokter Gadungan di Bantul Vonis Pasien HIV dan Raup Ratusan Juta, Cuma Belajar dari Internet

Ia pun mengaku membuat ID sebagai dokter dan membeli alat-alat kebutuhan medis di apotek. 

"Saya baru ngambil darah saja (kepada korban)," ucap tersangka FE.

Adapun hasil kerja sebagai dokter gadungan itu dipergunakan untuk keperluan pribadi tersangka.

Bahkan,uang yang didapatkan sudah habis untuk keperluan pribadi.

"(Tersangka sampai di Bantul) milih lokasi sedapatnya," imbuh dia.

Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Achmad Mirza, berujar, tersangka melancarkan aksinya dengan membuka terapi bermodal belajar dari internet.

Tersangka juga memiliki atribut, alat medis, hingga obat-obatan.

"Tersangka sudah pernah mengambil sampel darah, menyuntik, menginfus, dan dalam kandungan infus itu ada obat. Tersangka juga pernah ngasih obat, bukan memberi resep. Jadi (setelah pemeriksaan kesehatan), tersangka langsung ngasih obat," ucapnya, saat jumpa pers di Polres Bantul, Kamis (18/9/2025).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved