Pembunuhan Kacab Bank di Jaktim

Terancam Ditumbalkan, Eras Penculik Kacab Bank BUMN Ajukan Justice Collaborator, Bakal Bongkar Fakta

Eras, salah satu dari tersangka penculik Kepala Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37) mengajukan justice collaborator

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Tangkapan layar Ig @polresmabarntt
PELAKU CULIK KACAB BANK - Eras, salah satu dari tersangka penculik Kepala Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37) mengajukan justice collaborator 

TRIBUNSUMSEL.COM- Eras, salah satu dari tersangka penculik Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih bernama Mohamad Ilham Pradipta (37) mengajukan justice collaborator kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk membuat terang kasus tersebut.

Kuasa hukum Eras alias EW, Adrianus Agal, mengungkapkan ada indikasi kliennya bakal dijadikan tumbal oleh pelaku utama dalam kasus penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta.

"Kenapa mengajukan itu? Karena Undang-Undang mengakomodir itu. Sebelum terungkap, beberapa pelaku intelektual ini kan ada indikasi bahwa mau mengorbankan Eras dkk ini," ungkap Agal dilansir dari Kompas.com, Kamis (11/9/2025).

Baca juga: Oknum TNI Diduga Terlibat Pembunuhan Ilham Kacab Bank BUMN, Eks Kabareskrim: Tak Akan Dilindungi

PENGACARA PELAKU - Pengacara penculik Kacab Bank BUMN, Adrianus Agau menyambangi Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025). Ia mengungkapkan sosok inisial F yangperintahkan empat pelaku culik Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat hingga ditemukan tewas mengenaskan.
PENGACARA PELAKU - Pengacara penculik Kacab Bank BUMN, Adrianus Agau menyambangi Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025). Ia mengungkapkan sosok inisial F yangperintahkan empat pelaku culik Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat hingga ditemukan tewas mengenaskan. ((Hanifah Salsabila)/Kompas.com)

Agal menyebut para tersangka penculikan tidak mengenal pelaku utama dan hanya menjalankan perintah.

Dengan pengajuan justice collaborator ini, pihak Eras akan mengungkap fakta sebenarnya.

Pasalnya, dari empat klaster yang diungkap kepolisian, Eras tidak mengenal satupun kecuali klaster penculikan.

"Kami mau mengungkap fakta bahwa ada peran untuk memerintahkan mereka melaksanakan pekerjaan penculikan itu," ujar dia.

Ia berharap pengajuan Eras dkk sebagai justice collaborator dapat meringankan hukuman yang dijatuhkan.

"Kita mau membela klien kita, dalam proses perkara ini tidak mungkin dibebaskan. Tapi setidaknya ada alasan meringankan mereka. Apakah nanti dikabulkan, itu tergantung Majelis Hakim," kata Agal.

Diperintahkan Oknum TNI

Diberitakan sebelumnya, Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.

Kepala Pusat Penerangan TNI Brigadir Jenderal (Marinir) Freddy Ardianzah membenarkan adanya Oknum TNI yang diduga terlibat.

Saat ini, nasib oknum TNI tersebut masih dalam tahap pemeriksaan Detasemen Polisi Militer Kodam Jaya.

"Sedang dilaksanakan pemeriksaan ya sehingga jelas keterlibatan yang bersangkutan," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigadir Jenderal (Marinir) Freddy Ardianzah, dilansir dari Kompas.com.

Namun, sejauh ini belum diketahui berapa jumlah prajurit TNI yang terseret kasus ini. 

Baca juga: Tunjuk 25 Pengacara, 3 Tersangka Penculikan Kacab Bank BUMN Ngaku Diberi Oknum Aparat Upah Rp40 Juta

Sebelumnya, Adrianus Agal, kuasa hukum empat penculik mengatakan, ada oknum dari salah satu instansi yang terlibat dalam kasus Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih bernama Mohamad Ilham Pradipta (37).

Menurut Adrianus, salah satu kliennya bernama Eras menerima perintah langsung dari seseorang berinisial F untuk menjemput paksa korban.

Perintah itu disebut hanya sebatas penagihan utang, tanpa pernah disampaikan rencana aksi yang berujung pada hilangnya nyawa Ilham.

“Adik kami, Eras, diminta untuk menjemput paksa. Setelah itu ada arahan lagi dari oknum F. Jadi sebenarnya klien kami hanya mengikuti perintah,” ungkap Adrianus di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).

Setelah Ilham diculik, korban sempat dibawa ke kawasan Cawang, Jakarta Timur.

Namun, perintah berikutnya dari sosok F membuat perjalanan berlanjut ke lokasi lain hingga peristiwa tragis itu terjadi.

Adrianus juga menyebut bahwa pihak berwenang sudah sempat memeriksa F di Denpom (Detasemen Polisi Militer).

“Karena ini masih dalam proses penyelidikan, kami belum bisa buka instansinya. Tapi yang jelas, oknum F sudah pernah diperiksa di Denpom,” ujar Adrianus dalam wawancara yang disiarkan Kompas.com, Selasa (26/8/2025).

Adrianus menepis bahwa Eras dan kawan-kawan adalah penculik bayaran. 

Sebab kata Adrianus, Eras dan rekan-rekannya ini tidak tahu menahu soal rencana pembunuhan atas korban.

Karenanya Eras dan keluarga besarnya, tambah Adrianus, meminta maaf yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban

15 Orang Ditangkap 

Seperti diketahui, kasus kematian  ini sementara masih dalam pendalaman polisi. 

Berdasarkan update tersebut dari Polda Metro Jaya, pendalam kasus ini masih berlangsung. 

Seperti yang diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indraldi.

"Saat ini kami masih terus bekerja, setidaknya kami update ada 15 orang yang diamankan," kata Ade Ary dikutip dari Youtube Kompas TV, Selasa (26/8/2025). 

Dia menjelaskan bahwa personel yang dilibatkan dalam penanganan kasus ini merupakan tim gabungan. 

Yaitu melibatkan Subdit Resmob, Subdit Jatanras, dan Polres Metro Jakarta Timur. 

Dia menjelaskan, 15 orang ini berhasil diamankan oleh tim polisi yang berbeda. 

"Enam orang diantaranya diamankan oleh rekan-rekan Subdit Resmob, kemudian sembilan orang lainnya itu yang mengamankan adalah Subdit Jatanras," kata Ade. 

Untuk peran para pelaku hingga motif, kata Ade, sementara ini masih didalami. 

"Perannya masing-masing masih didalami, dipastikan secara pasti, sehingga nanti bisa disimpulkan dari 15 orang ini perannya masing-masing apa," katanya. 

"Berapa orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka ?, atau kemungkinan lainnya bagaimana ?, ini masih terus kita kembangkan," imbuhnya.  

Selain itu, Ade juga menjawab sosok salah satu yang diamankan diduga aktor pelaku berinisial DH yang merupakan pengusaha. 

"Kami sudah membenarkan tadi bahwa saudara DH adalah seorang pengusaha," katanya. 

"Salah satu bidang usahanya adalah bimble online," ungkap Ade.

Korban Tewas usai diculik

Sebelumnya, Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih berinisial MIP (37) diculik oleh beberapa orang usai menghadiri rapat bersama rekan kerjanya di Supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (21/8/2025).

"Korban (diculik) habis meeting kantor, sama teman-teman kantornya juga," ujar Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Charles Bagaisar saat dikonfirmasi, Jumat (22/8/2025). 

Namun setelah menghadiri rapat itu, korban diculik saat berada di area parkir supermarket tersebut. 

Kemudian, jasad kepala cabang bank BUMN itu dibuang di area persawahan Kabupaten Bekasi.

Pelaku mengakui telah menculik Ilham.

“Baru interogasi awal, tetapi mereka sudah mengakui terkait pengambilan atau penculikan korban dari supermarket di Pasar Rebo,” kata Charles.

Saat itu Ilham di Pasar Rebo untuk menghadiri rapat. Namun, ia dan pimpinannya datang menggunakan kendaraan yang berbeda.

Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar, korban terlihat mengenakan kemeja cokelat dan celana panjang krem saat berada di parkiran.

Ia tampak menutupi kepalanya dengan tangan kiri karena rintik hujan.

Kemudian, ia berjalan menuju mobil hitam. 

Namun saat hendak membuka pintu mobil, Ilham langsung disergap dua orang yang keluar dari mobil di sebelahnya.

Ilham tampak memberikan perlawanan, namun usahanya gagal. 

Ia dibawa masuk ke dalam mobil putih yang lalu meninggalkan lokasi.

Saksi lain sempat curiga dan menyadari Ilham dibawa oleh mobil putih.

Namun, mobil pelaku berhasil melarikan diri keluar dari supermarket.

Belakangan diketahui bahwa korban ditemukan tewas di Kampung Karangsambung, RT 8/RW 4, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB. 

Benar ditemukannya mayat seorang laki-laki di Kampung Karangsambung," ujar Kapolsek Serang Baru AKP Hotma Sitompul di lokasi, Kamis. 

Mayat itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan. 

Saat ditemukan, warga melihat mayat itu kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban. 

"Kondisi korban saat itu dilakban di bagian matanya dan diikat di kaki dan tangan," ucap Hotma.

Setelah temuan tersebut, warga kemudian langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.

Selanjutnya, petugas kepolisian langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam. 

"Untuk kondisi korban terdapat beberapa luka lebam di bagian tubuhnya," ungkap Hotma. 

Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Pol Prima Heru menyebut MIP tewas akibat hantaman benda tumpul di bagian dada dan leher sehingga kekurangan oksigen.

“Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada (akibat hantaman benda tumpul) yang menyebabkan dia (korban) kesulitan bernapas," ujar Prima, Jumat (22/8/2025).

Pihak kepolisian juga tengah dalam proses pemeriksaan toksikologi untuk mengetahui kemungkinan adanya racun dalam tubuh MIP.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved