Berita Nasional

Tangis Ayah Rheza Pecah Saat Lihat Jenazah Anak Tewas, Wajah Luka dan Banyak Bekas Pijakan Kaki

Rheza Sendy Pratama mahasiswa Universitas Amikom Yogjakarta meninggal dunia saat mengikuti aksi unjuk rasa di Yogjakarta, Minggu pagi (31/8/2025).

Editor: Moch Krisna
Istimewa
MENINGGALNYA MAHASISWA AMIKOM - Kolase ucapan duka cita Universitas Amikom Yogyakarta dan BEM se-DIY atas meninggalnya mahasiswa Rheza Sendy Pratama saat mengikuti aksi demonstrasi di Mapolda DIY, diunduh Minggu (31/8/2025). Forum BEM DIY bagikan kronologi meninggalnya mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama saat mengikuti aksi demo di Mapolda DIY. 

Suasana Pemakaman

Suasana Pemakaman Rheza Sendy Pratama di Sleman Dihadiri Ratusan Pelayat
Rekan-rekan Rheza memadati rumah dukadi Jaten RT 02 RW 30, Desa Sendangadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Mereka juga turut menghantar Rheza di tempat peristirahatan terakhirnya.

Jenazah Rheza dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasanalaya Jatisari, Mlati, Sleman.

Tampak beberapa teman Rheza tak kuasa menahan air mata sambil melantunkan doa untuk sahabat mereka.

Mayoritas pelayat dan pengiring jenazah Rheza ke pemakaman adalah anak muda seusia almarhum.

Perwakilan pihak Universitas Amikom Yogyakarta pun menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya mahasiswa mereka.

Kampus menegaskan masih menunggu informasi resmi dari kepolisian terkait kronologi kejadian.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Amikom Yogyakarta, Dr. Achmad Fauzi, S.E., M.M., menjelaskan bahwa hingga kini pihaknya belum memperoleh keterangan lengkap mengenai peristiwa yang merenggut nyawa mahasiswa tersebut.

“Karena itu tidak dalam pantauan kami, kami tidak tahu persis kejadiannya. Informasi baru kami terima siang tadi, dan polisi pun belum memberi keterangan. Kami fokus mendampingi almarhum dulu, mulai dari rumah sakit hingga ke rumah duka,” kata Achmad Fauzi.

“Kami mendapatkan informasi awal dari pers mahasiswa. Saat ini, langkah kampus masih akan kami korelasikan lebih lanjut, termasuk apakah perlu dilakukan advokasi. Kami sangat prihatin dan sedih sekali, kenapa harus sampai merenggut nyawa yang mestinya tidak perlu terjadi. Kedua belah pihak sebenarnya bisa menahan diri,” ujarnya.

Fauzi menekankan, kampus belum bisa melakukan investigasi lebih jauh, termasuk berkoordinasi dengan kepolisian, karena informasi baru diterima pada siang hari dan pihaknya masih berfokus pada pendampingan keluarga korban.

Terkait harapan ke depan, ia menyampaikan agar kepolisian dapat segera memberikan kejelasan.

“Kami berharap pihak kepolisian bisa memberikan informasi tentang kejadian yang sebenarnya. Di luar pantauan kami, tapi dia adalah mahasiswa kami. Kami berharap kepolisian bisa berkoordinasi dengan kami,” tutupnya.

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved