Pembunuhan Kacab Bank di Jaktim

Tunjuk 25 Pengacara, 3 Tersangka Penculikan Kacab Bank BUMN Ngaku Diberi Oknum Aparat Upah Rp40 Juta

Tiga pelaku penculikan Kepala Cabang Bank BRI Cempaka Putih yakni EWB, AT, dan JRS, tunjuk 25 advokat dari NTT, diperintahkan sewa mobil jemput korban

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Kolase/Kompas/
POTRET 8 TERSANGKA : Otak pelaku penculikan dan pembunuhan C, DH, YJ, dan AA (Foto Atas), Tampang AT, RS, RAH, dan RW tim penculik yang disewa untuk tangkap Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN (Foto Bawah). Tiga pelaku penculikan Kepala Cabang Bank BRI Cempaka Putih yakni EWB, AT, dan JRS, tunjuk 25 advokat dari NTT, diperintahkan sewa mobil jemput korban 

Setelah itu, kata dia, kelima tersangka termasuk EW, membubarkan diri dan tidak tahu perkembangan lebih lanjut.

Ia pun membantah kalau kliennya itu sempat bertemu lagi dengan Ilham Pradipta dalam kondisi sudah meninggal dunia.

"Mereka pulang ke rumah masing-masing, sehingga ada narasi yang menyatakan mereka menerima Ilham dalam keadaan sudah meninggal itu tidak benar," tandasnya.

Sementara itu, Kuasa Hukum Eras Waro alias EW, Adrianus Agal mengatakan kalau para penculik ini sempat diminta mengantar Ilham Pradipta untuk pulang.

"Mengetahui dan melihat bahwa korban sudah meninggal dunia," kata Adrianus.

Ia juga membenarkan kalau Eras dan empat tersangka lainnya dijanjikan upah yang fantastis.

Adrianus juga mengatakan kalau upah yang diberikan kepada Eras dan kawan-kawan ini akan diberikan langsung oleh tangan kanan boss.

"Eras dan kawan-kawan melakukan pekerjaan ini kan dijanjikan untuk mendapat upah. Karena belum dapat upah, malamnya mereka ditelepon untuk mengambil upah yang informasinya dari Eras, bahwa mereka akan mendapat upah di tangan kanan bos," jelasnya.

Namun Adrianus menegaskan kalau boss yang dimaksud bukan F.

"F memerintah Eras untuk mengambil upah mereka yang dijanjikan Rp 50 juta," kata dia lagi.

Ia pun sempat menyinggung adanya oknum aparat yang terlibat sebagai eksekutor.

Namun untuk klaster penculikan, kata dia, semuanya merupakan sipil.

"Yang saya tahu kalau dari Eras ini sipil semua, pekerja keamanan lepas. Kalau klaster eksekutor kami tidak tahu dan tidak kenal mereka," katanya.

Menurut Adrianus dari informasi yang didapatnya ada dugaan oknum aparat F ini sedang diperiksa di Denpom.

"Karena ada dugaan juga, ada oknum yang memang sedang diperiksa juga di Denpom," katanya,

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved