Guru Tampar Siswa di Subang

Dedi Mulyadi Pertemukan dengan Wali Murid, Ini Pengakuan Guru di Subang setelah Tampar Siswa SMP

Viral video wali murid protes anaknya ditampar guru gegara diduga mau bolos, Dedy Mulyadi turun tangan

|
Instagram @mangdans_/@dedimulyadi71
GURU TAMPAR SISWA: Tangkapan layar foto guru diamuk orang tua siswa karena menampar anaknya di Subang (kiri) dan foto saat Dedi Mulyadi menemui sang guru yang diamuk orang tua siswa karena penamparan (kanan) diunggah Instagram @dedimulyadi71. - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi gerak cepat respons kasus penamparan siswa oleh guru hingga diamuk orang tua siswa di Subang. 
Ringkasan Berita:
  • Menampar delapan siswa yang diduga hendak bolos, seorang guru IPS di SMPN 2 Jalancagak, Subang.
  • Menanggapi kasus ini dengan menyerukan kerja sama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
  • Pihak sekolah mengakui kesalahan dalam penegakan disiplin dan berjanji mengevaluasi pendekatan pembinaan siswa.

 

TRIBUNSUMSEL.COM - Video wali murid mendatangi SMP Negeri 2 Jalancagak, Subang, Jawa Barat karena tak terima anaknya ditampar, viral di media sosial. 

Bertemu dengan guru yang melakukan kekerasan dan melampiaskan emosinya, wali murid yang bernama Deni Rukmana (38).

Pada Senin (3/11/2025), anak Deni Rukmana berinisial ZR menjadi satu di antara delapan murid yang ditampar.

Diduga kedelapan siswa hendak bolos dengan cara melompat pagar sekolah.

Guru bernama Rana Saputra menampar para siswa untuk pendisiplinan.

Kasus ini mendapat sorotan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang menemui pihak sekolah dan orang tua siswa.

Politisi partai Gerinda itu meminta orang tua dan guru saling berbagi peran dalam mendidik anak.

“Ketika di sekolah anak menjadi tanggung jawab guru, ketika di rumah tanggung jawab orang tua, jadi dua-duanya harus saling menghargai,” ungkapnya, dikutip dari TribunJabar.id.

Ia meminta orang tua mempercayakan pendidikan anak ke guru selama di sekolah.

“Kalau gurunya agak keras sedikit, nah orang tuanya juga harus menyadari kenapa kekerasan itu terjadi.”

“Tetapi guru juga harus menyadari tidak semua hal bisa diselesaikan dengan kekerasan,” tandasnya.

Sementara itu, Rana Saputra mengaku telah menampar siswa karena melakukan pelanggaran.

“Dia (siswa ZR) pelanggarannya merokok, kemudian berkelahi, menganggu kelas yang lain, dan terakhir loncat dari pagar,” bebernya.

Rana Saputra merupakan guru mata pelajaran IPS dan kini mendapat teguran dari Dedi Mulyadi.

Kata Pihak Sekolah

Wakasek Sarana dan Prasarana SMPN 2 Jalancagak, Yaumi Basuki, mengakui adanya kesalahan dalam penegakan disiplin siswa.

"Kejadian kemarin itu sebenarnya bentuk kesalahpahaman antara orang tua siswa dan pihak sekolah."

"Kami ingin menegakkan kedisiplinan, namun kami juga tidak membenarkan adanya kekerasan fisik," tandasnya.

Mediasi antara guru dan wali murid dilakukan pada Selasa (4/11/2025) atau sehari setelah kejadian.

"Kemarin sudah ada pertemuan, sudah saling memaafkan. Guru yang bersangkutan dan orang tua sudah saling menerima," sambungnya.

Menurutnya, pelanggaran siswa yakni melompat pagar yang baru selesai dibangun.

"Pagar ini baru selesai dua minggu. Kami sudah wanti-wanti supaya dijaga. Tapi beberapa siswa masih loncat pagar, termasuk sih ZR dan teman-temannya," terangnya.

Tindakan kekerasan dilakukan setelah upacara bendera.

"Kami akan mengevaluasi cara pembinaan. Ke depan kami akan mencari solusi bagaimana mendisiplinkan tanpa kekerasan fisik," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Guru di Subang setelah Tampar Siswa SMP, Dedi Mulyadi Pertemukan Wali Murid dengan Guru, .

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved