Arti Kata Bahasa Arab

Arti Ahabbul Amali Ilallahi Taala Adwamuha Wa In Qalla, Hadits Amalan yang Paling Dicintai Allah

Dengan melakukan sedikit, kita merasa ringan mengamalkannya, maka tidak ada rasa berat dan malas. Harapannya, bisa setiap hari melakukan

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
AMALAN YANG KONTINU -- Bacaan hadits Ahabbul Amali Ilallahi Taala Adwamuha Wa In Qalla dan artinya, Amalan yang Paling Dicintai Allah. 

Masalah utama banyak orang yang sedang seneng-senengnya beramal adalah ingin pahala maksimal, lalu mengambil porsi amal yang besar.

– Kalau sholat sunnah misalnya, mengambil rakaat yang banyak..
– Kalau sedekah, mengeluarkan nominal yang amal besar..
– Kalau dzikir, menggunakan bacaan dzikir yang paling panjang dan banyak jumlahnya..

Semua itu baik saja. Tidak salah. Namun apa gunanya jika lama-lama kita kelelahan, kepayahan, tak sanggup melanjutkan lalu menyerah dan meninggalkan amalan tadi?

Padahal seuatu amalan diukur atau dilihat akhirannya.

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)

Maka saran para ulama, lakukanlah amalan pada mulanya sedikit demi sedikit.

Hal ini berfungsi untuk 2 hal.

Dengan melakukan sedikit, kita merasa ringan mengamalkannya, maka tidak ada rasa berat dan malas.

Harapannya, bisa setiap hari melakukan. Dan setelah berbulan-bulan, akhirnya terekam oleh sel tubuh, oleh otak dan dalam hati, akhirnya jadi kebiasaan. Kalau sudah jadi kebiasaan, akan sulit dihilangkan.


Selain itu, melakukan amal sedikit di awal adalah untuk mencapai level ikhlas. Mungkin ada yang pertama beramal belum ikhlas, sebab ingin sesuatu,

ingin hajatnya terpenuhi. Tapi ketika rutin melakukannya, maka siapa tahu Alloh bukakan hati kita untuk bisa ikhlas, sebab terlanjur menikmati amalannya, bukan karena ingin lagi mengejar fadhilahnya.

3. Pilah Teman

Memilah dengan siapa kita menghabiskan waktu sangatlah berpengaruh dalam ketakwaan kita. Coba bayangkan, jika antum diberi kesempatan semingguan di satu pondok pesantren, saya yakin, pasti sholatnya barengan para santri tepat waktu di masjid. Habis subuh, pasti malu tidur lagi sebab yang lain pada tadarus.

Bangun kesiangan pasti malu sebab yang lain jam 3 udah tahajud. Sampai mau bertingkah tak pantas pun pasti sungkan sebab ada di lingkungan santri.

Karena memang begitulah manusia. Ia akan tercitra seperti lingkungannya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved