Seputar Islam

Ciri-ciri Ulama dan Guru yang Menjadi Warosatul Al Anbiya, Pewaris Para Nabi

Guru yang dapat disebut pewaris nabi yaitu guru yang akhlaknya baik meniru suri tauladan nabi serta mengajarkan ilmu sejalan Alquran & hadits

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/CANVA/LISMA
PEWARIS NABI -- Ilustrasi guru dan ulama, berikut Ciri-ciri Ulama dan Guru yang Menjadi Warosatul Al Anbiya yaitu Pewaris Para Nabi. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Guru merupakan profesi yang mulia, agung, dan dihormati. Hal itu karena guru sebagai ahli waris para nabi. Begitupun ulama, ustadz ustadzah yang mengajarkan ilmu agama.

Ulama dan Guru dihormati karena ilmunya, yaitu ilmu yang diwariskan Rasulullah SAW melalui para sahabat, tabi’in, tabi’ut-tabi’in, para ulama, dan guru terdahulu.

Simak artikel-artikel Seputar Islam lainnya, di sini. 

Karena itulah, para guru dan ulama pantas disebut sebagai ahli waris para nabi.

Namun, guru dan ulama yang bagaimana?

Fasilitator Paham Alquran di Palembang, Sukardi, S.ThI, kepada Tribun Sumsel mengatakan guru yang dapat disebut pewaris nabi yaitu guru yang akhlaknya baik meniru suri tauladan nabi serta yang mengamalkan dan mengajarkan ilmu sesuai tuntunan Alquran dan Hadits.

Begitupun ulama. Ulama yang menjadi pewaris para nabi adalah yang akhlaknya baik, meniru teladan para nabi serta mengamalkan dan mengajarkan ilmu sesuai tuntunan Alquran dan Hadits.

Menjadi guru berarti memiliki peluang mendapatkan amalan yang terus mengalir, yaitu dengan mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada peserta didik.

Sabda Nabi SAW, “Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu berdoa untuknya.” (HR Muslim).

Menurut Syekh Jamal Abdul Rahman, jika guru mampu mendidik siswa menjadi saleh maka hal itu masuk ke dalam ketiga kategori amal yang tidak akan putus sebagaimana dalam hadis di atas. Maksudnya, waktu dan tenaga yang disisihkan guru untuk mendidik siswa bisa menjadi sedekah jariyah.

Ilmu yang guru sampaikan kepada siswa akan menjadi ilmu yang bermanfaat. Dan, siswa yang dididik guru akan menjadi anak yang saleh, yang akan mendoakan dirinya, baik ketika guru masih hidup maupun sudah meninggal dunia.

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”,

Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS.Al-Muadillah ayat 11).

“Innamaa bu`istu li utammima makaarimal akhlak “Sesungguhnya aku diutus kata rasulullah hanyalah untuk menyempurnakan akhlak mulia (HR.Akhmad).

Merupakan suatu keharusan seorang penuntut ilmu mengambil ilmu serta akhlak yang baik dari gurunya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved