Seputar Islam

Kisah Teladan Rasulullah Saat Disakiti Orang, Nabi Memaafkan dan Tetap Mendoakan Kebaikan

Beliau kemudian berdoa, “Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kaumku. Sesungguhnya mereka tidak mengetahui.”

|
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Tribunsumsel.com
KISAH TELADAN NABI -- Kaligrafi Nabi Muhammad SAW, berikut Kisah Teladan Rasulullah Saat Disakiti Orang. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) merupakan suri teladan terbaik bagi umatnya. 

Salah satu teladan Nabi Muhammad SAW, yang tentunya harus menjadi pelajaran dan harus kita ikuti adalah tentang sifatnya yang pemaaf. 

Simak artikel-artikel Seputar Islam lainnya, di sini.

Banyak kisah teladan nabi tentang akhlak terpujinya sebagai seorang pemaaf. Allah SWT pun menjadikan sifat pemaaf ini sebagai salah satu ciri-ciri orang yang bertakwa.

Dikutip dari laman kemenag.go.id, dikisahkan, pada masa awal dari dakwah Islam. Ketika itu, kaum Muslimin "kalah" dalam soal jumlah. 

Dan, betapa besarnya tekanan, hasutan, dan intimidasi kaum musyrikin Makkah kepada Nabi Muhammad SAW.

Melihat kerasnya penolakan dari petinggi Makkah, beliau pun mencoba berdakwah di tempat lain. Dengan ditemani Zaid bin Haritsah, Rasulullah SAW memutuskan pergi ke Thaif.

Kota itu terletak sekitar 80 kilometer arah selatan Makkah. Di sana, Nabi SAW bermaksud mendapatkan dukungan dan perlindungan dari Bani Tsaqif, suku setempat yang paling dominan.

Thaif waktu itu dipandang sebagai zona damai dengan penduduknya yang cenderung terbuka. Harapan beliau, terbukalah wilayah dakwah baru yang tanpa kekerasan.

Sesampainya di sana, Nabi SAW ternyata ditolak penguasa Bani Tsaqif. Bahkan, beberapa di antaranya menghina beliau, “Apakah Tuhan tidak menemukan orang selain dirimu untuk menjadi utusan-Nya!?”

Menyadari upayanya tak berhasil, Rasulullah SAW kemudian pergi. Namun, di jalan yang beliau lalui penduduk Thaif telah bersiap-siap hendak menyerang beliau. 

Perlakuan mereka begitu kasar. Kata-kata kotor keluar dari lisan puluhan warga Thaif. Segerombolan orang bahkan melempari beliau dan sahabatnya dengan batu dan tanah.

Rasulullah SAW pun terluka cukup parah. Dengan sisa kekuatan yang ada, beliau tetap melangkahkan kaki menuju Makkah. Beliau tertatih-tatih, menahan setiap rasa sakit dari serangan membabi-buta masyarakat Thaif.

Sampai di perbatasan kota, amuk itu mereka mulai mereda. Nabi SAW dan sahabatnya begitu lelah.

Sementara itu, di langit para malaikat menyaksikan pemandangan memilukan ini. Allah SWT mengutus mereka agar menemui sang khatamul anbiya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved