Dokter RSUD Sekayu Dianiaya

Reaksi dr. Tirta Soal Kasus Menimpa Dokter RSUD Sekayu yang Diintimidasi Keluarga Pasien VIP

Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DOKTER DIINTIMIDASI - Dokter Tirta buka suara atas insiden seorang dokter di RSUD Sekayu yang dipaksa buka masker dan mengalami perlakuan kasar dari keluarga pasien TBC.

Selanjutnya dijelaskan kembali oleh dr. Syahpri, Sp.PD jangan dulu dibawa pulang karena pasien masih belum stabil dengang menggunakan nada yang lembut.

Lalu keluarga pasien menanyakan Kembali, apakah ada cara lain selain dahak untuk menentukan pemeriksaan kepastian TBC, dr. syahpri Sp.PD menjelaskan ada cara lain yaitu dengan hasil pemeriksaan Radiologi Foto Thorax, sambil menunjukkan hasil Foto Thorax (Rontgen) kepada keluarga pasien bahwa hasilnya terdapat Infiltrat di Paru-paru kanan atas pasien, dan untuk lebih memastikan yaitu dengan pengecekan dahak / TCM.

Kemudian Respon keluarga pasien kembali bertanya selain itu apa lagi, dan berkelit-kelit pemeriksaan ini sambil nada tinggi dan marah.

“Apakah dokter ini abal-abal, kalau dokter abal-abal saya akan laporkan, dan saya akan cabut lisensi dokter,".

Kemudian dr. Syahpri mengatakan “sabar pak”. Namun keluarga pasien bukannya sabar malah semakin emosi.

Kemudian keluarga pasien menarik lengan baju dokter syahpri sambil mengancam verbal.

Lalu keluarga pasien sambil merekam dengan handphone, dr. Syahpri mengatakan jangan merekam pak, namun Keluarga pasien bertambah emosi, hingga dr. Syahpri menginstruksikan kepada perawat untuk merekam juga. Ns. Siska mengambil handphone di nurse station kemudian melaporkan ke Kepala Ruangan untuk meminta bantuan Satpam.

Pasien bertambah emosi memaksa dr.syahpri untuk membuka masker sambil merekam dengan handphone.

Pasien sambil mengarahkan tangan ke leher dr. Syahpri, hingga masker dr. Syahpri terputus dari ikatannya akibat kontak fisik yang dilakukan oleh keluarga pasien.

Kemudian pasien terus marah-marah, sambil memvideokan. Yang dilakukan dr. Syahpri hanya diam mendengarkan keluarga pasien marah-marah

(*)

Berita Terkini