TNI Tewas Dianiaya Senior

'Yang Bunuh Anak Saya Sifat PKI, Keji', Jerit Hati Ayah Prada Lucky Anak Tewas Dianiaya Senior

Penulis: Laily Fajrianty
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TNI TEWAS DIANIAYA - Sersan Mayor Christian Namo selaku ayah dari Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) mengepalkan tangan di belakang ambulans yang berisi jenazah anaknya.

TRIBUNSUMSEL.COM - Jeritan hati Sersan Mayor (Serma) Christian Namo, ayah Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), prajurit TNI AD yang tewas diduga akibat penganiayaan senior.

Christian yang juga prajurit TNI aktif Kodim 1627 Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menyampaikan tekadnya, saat menjemput jenazah sang anak di RSUD Aeramo, Rabu (6/8/2025).

Dengan mata melotot dan tangan kanannya menengadah, Christian berteriak mempertanyakan kehadiran negara saat anaknya meninggal dengan cara yang tidak wajar. 

Di halaman depan kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Christian yang bertugas di Komando Distrik Militer (Kodim) 1627 Rote Ndao, berulang kali meminta keadilan untuk anak lelaki sulungnya. 

ISU PELAKU PENGANIAYAAN- Beredar laporan merujuk pada hasil pemeriksaan Staf-1/Intel Yonif 834/WM terhadap personil yang terlibat dalam pemukulan Prada Lucky Namo. Pelaku anaiya Prada Lucky Namo dikelompokan menjadi dua, yakni pemukulan menggunakan selang dan pemukulan menggunakan tangan. Total pelaku diduga 20 orang (Facebook/Eppy Mirpey)

Meski beberapa rekan kerjanya berusaha menenangkan, upaya tersebut tidak berhasil. Christian terus meluapkan kekesalannya.

Serma Christian mengatakan pelaku yang membunuh anaknya PKI, sangat keji.

"Kamu saksikan semua, yang bunuh anak saya sifat PKI, keji. Ingat baik-baik itu," teriak Christian dengan lantang, dikutip Kompas.com

Baca juga: Sosok Sersan Mayor Christian Namo, Ayah Prada Lucky Terpukul Anak Tewas Diduga Dianiaya Senior 

Selain itu, kekecewaannya semakin meningkat karena keinginan untuk mengautopsi jenazah Lucky di Rumah Sakit Wira Sakti Kupang dan Rumah Sakit Bhayangkara Kupang tidak terwujud.

Di Rumah Sakit Wira Sakti, tidak ada dokter yang tersedia melakukan autopsi, sementara di Rumah Sakit Bhayangkara, dokter meminta surat pengantar dari polisi. 

"Saya hanya ingin membuktikan penyebab meninggal sang buah hati melalui autopsi. Saya meminta negara harus hadir untuk membantuku, termasuk mengungkap pelaku pembunuh anak saya," ungkap Christian. 

TNI DIDUGA DIANIAYA SENIOR - Ayah Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo (23), Sersan Mayor Christian Namo tak terima anak tewas diduga dianiaya senior. (Tangkapan layar Facebook @Pilipus Bangngu)

Setelah beberapa waktu, rekan-rekannya, termasuk komandan dan keluarga, berhasil membujuk Christian melunakkan sikapnya. 

Ia kemudian meminta sopir ambulans membawa jenazah putranya ke rumah duka di Rumah Dinas TNI Angkatan Darat, Kodim 1617 Rote Ndao, yang terletak di Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang.

Sesampainya di rumah duka, ratusan pelayat dan keluarga menyambut kedatangan jenazah Lucky dengan tangisan.

Kondisi Jenazah Prada Lucky

Tak hanya itu, Christian menjelaskan, kondisi jenazah sang anak dipenuhi luka lebam dan sayatan. Di bagian punggung, terlihat bekas hantaman benda keras. Lengan dan kaki, tampak luka bakar.

Halaman
1234

Berita Terkini