Laporan wartawan Sripoku.com Apriansyah
TRIBUNSUMSEL.COM,PALI -- Pipa minyak milik PT Pertamina Adera Field dari jalur pipa Raja 77 di wilayah Desa Muara Sungai, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, mengalami kebocoran.
Peristiwa ini menyebabkan minyak mentah menyembur hingga berceceran ke badan jalan, kebun warga dan satu rumah warga di sekitar lokasi.
Semburan minyak mentah yang berceceran di badan jalan disekitar lokasi pipa tersebut juga menyebabkan badan jalan menjadi licin dan sempat membuat lima pengendara sepeda motor dilaporkan terjatuh.
Namun beruntungnya tak ada korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa ini.
Saat kejadian Pemerintah Desa Muara Sungai melapor ke pihak Pertamina Adera untuk segera melakukan pembersihan ceceran minyak di badan jalan guna menghindari korban lebih banyak.
Makmur, warga sekitar menceritakan, bocornya pipa tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 14.31 WIB, pada Selasa (1/7/2025).
Dia menyebut, bahwa saat kejadian sebelum semburan minyak mentah terjadi, warga sempat mendengar suara ledakan dari area pipa.
“Kami kaget, mendengar ledakan. Setelah dicek, ternyata minyak sudah menyembur ke jalan dan kebun. Bahkan ada rumah yang terkena, untung tidak ada korban karena tidak ada warga yang melintas saat itu,” ungkap Makmur, dikonfirmasi, Kamis (3/7/2025).
Baca juga: Camat Perempuan di PALI Datangi Polsek Penukal Abab, Serahkan 9 Senjata Api Rakitan Milik Warganya
Baca juga: Selama Ini Kurang Efektif, DLH PALI Akan Tambah 6 Truk Untuk Mengangkut Sampah di Seluruh Wilayahnya
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup PALI, Ariyansyah, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa, saat kejadian pihaknya sudah menghubungi pertamina dan memerintahkan pihak pertamina melakukan pembersihan serta ganti rugi kepada warga yang terdampak.
“Sudah ditindak lanjuti, saat ini pihak perusahaan masih melakukan upaya pembersihan tumpahan minyak mentah di lokasi, dan kami juga meminta pihak perusahaan untuk mendata warga yang terdampak dari kejadian ini," ujarnya.
Sementara itu, Rayon selaku Kepala Produksi PT Pertamina Adera Field menyatakan bahwa ketika mendapati laporan adanya pipa yang bocor pada Selasa siang.
Tim PEP Adera Field langsung segera menuju lokasi untuk melakukan penanganan agar ceceran minyak tidak meluas.
Ia juga menjelaskan bahwa pipa yang bocor itu bukan pipa aktif atau sudah tidak difungsikan lagi.
“Pipa itu sebenarnya sudah tidak berfungsi lagi, karena sudah kami potong dan ditutup. Tapi dugaan kemungkinan menyebabkan bocor, karena masih ada sisa minyak dan tekanan gas didalam pipa. ditambah cuaca panas, sehingga membuat penutup pipa terbuka akibat tekanan itu ,” jelasnya.
Kendati saat ini, tumpahan minyak akibat semburan dari pipa yang bocor sudah ditanggulangi oleh pihak perusahaan.
Namun warga mempertanyakan standar operasional perusahaan serta keamanan instalasi yang sudah tua dan tidak di operasikan lagi, tapi masih menyisakan potensi bahaya.
Warga meminta SKK Migas turun langsung untuk mengecek kelayakan dan keamanan pipa-pipa yang masih terpasang di area operasi disekitar pemukiman warga.
Tak hanya itu, warga juga meminta agar ada ganti rugi terhadap kebun dan rumah yang terkena dampak semburan minyak.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com