Laporan wartawan Sripoku.com Apriansyah
TRIBUNSUMSEL.COM,PALI – Belum genap enam bulan menjabat, kebijakan Bupati PALI Asgianto ST dan wakilnya Iwan Tuaji SH. kerap mendapatkan kritikan.
Mulai dari kendaraan dinas hingga pelaksanaan kegiatan kerja di luar daerah.
Isu paling menyita perhatian adalah pengadaan mobil dinas Toyota Land Cruiser dan Toyota Lexus yang dinilai mencederai semangat Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran negara.
Kendaraan itu disebut sebagai fasilitas tamu VVIP Pemkab PALI.
Kritik berlanjut pada pelaksanaan rapat kerja jajaran OPD di Hotel Palembang.
Dimana kegiatan itu disorot sebagai bentuk pemborosan.
Menanggapi derasnya kritik, Asgianto menegaskan bahwa sebagian besar program yang berjalan saat ini merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya.
Kepemimpinannya bersama Iwan Tuaji, menurutnya, baru akan menunjukkan visi dan warna tersendiri melalui APBD Perubahan 2025 dan APBD murni 2026 mendatang.
“Sangat tidak logis kalau kami disalahkan atas program yang bukan kami rancang. Ini masih bagian dari warisan tahun sebelumnya. Kami baru akan mulai dengan program kami sendiri di APBDP 2025 dan APBD 2026,” tegas Asgianto. Kamis (7/8/2025).
Namun, kendati menjadi sasaran kritik yang dirasanya tidak tepat sasaran, Asgianto menyikapinya dengan hal biasa dan sebagai bagian dari proses demokrasi.
Ia justru mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga suasana tetap damai demi keberlanjutan pembangunan di PALI.
“Saat ini kito masih neruske gawe yang lamo. Mohon bersabar dan mari bersama kita jaga suasana agar tetap kondusif, agar pembangunan bisa berjalan dengan baik,” ucapnya menyejukkan.
Baca juga: Adi Nugraha Dilantik Jadi Direktur PDAM Tirta PALI Anugerah, Warga Harap Air Mengalir Tanpa Drama
Baca juga: Flyover Batu Bara di Talang Bulang PALI Retak Sudah Setahun, Warga Resah Saat Melintas
Wakil Bupati Iwan Tuaji SH pun angkat bicara. Menurutnya, pemerintahan mereka saat ini tidak akan menghabiskan energi untuk membantah setiap tudingan, tetapi akan membuktikan lewat kerja nyata dan keberpihakan pada program yang benar-benar dibutuhkan rakyat.
“Kami sangat selektif saat ini. Setiap penggunaan anggaran akan diawasi ketat. Hanya program yang berdampak nyata bagi masyarakat yang akan kami jalankan,” tegas Iwan.