"Kecewa karena menghambat penghasilan kita sebagai karyawan di perusahaan," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, Al Kareem Islamic School dinyatakan bodong karena menggelar kegiatan tak sesuai prosedur.
Sejumlah wali murid mulai menaruh kecurigaan ketika penerapan kurikulum ala Cambrigde yang dijanjikan ternyata tak terealisasi.
Selain kurikulum, puluhan wali murid juga mengeluhkan penerapan metode pembelajaran yang tak sesuai standar seperti pada mata pelajaran bahasa Inggris dan agama.
Dinas Pendidikan Kota Bekasi pun menyegel sekolah mewah tersebut pada Selasa (18/5/2025).
Penyegelan dilakukan lantaran sekolah tersebut terindikasi bodong setelah pengelola tak menyetorkan nomor induk siswa nasional (NISN) ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Selain itu, pengelola juga terbukti tak merealisasikan iming-iming kegiatan belajar mengajar (KBM) berbasis kurikulum Cambrigde.
Siswa Jadi Susah Baca
Salah satunya terkait kondisi para siswanya terbilang miris lantaran kesulitan baca dan mengaji.
Padahal Al Kareem Islamic School gembar-gembor terkait penerapan kurikulum Cambridge jadi pengikat.
Hal tersebut membuat para orang tua siswa kesal bukan main pasalnya sudah membayar mahal untuk pendidikan buah hati mereka.
Pasangan suami istri (pasutri) Ashraf dan Riyanti misalnya telah menyekolahkan ketiga anaknya hingga mengeluarkan uang ratusan juta.
Ketiga anak mereka awalnya diterapkan sistem pembelajaran yang ditawarkan sekolah bodong Al Kareem Islamic School dengana konsep 'Cambridge Curriculum and Islamic International School'.
Satu anak duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD), sementara dua lainnya di jenjang PAUD.
Mereka mengaku tidak menaruh kecurigaan terhadap sekolah tersebut.