Sebatang Kara
Caridah mengatakan, Adnan merupakan bocah sebatang kara asal Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes.
Ayahnya meninggal dunia saat dia masih bayi, sedangkan ibunya saat dia kelas 6 SD.
Setelah itu dia ikut kakek neneknya, tetapi kemudian juga meninggal dunia.
Kemudian ikut paman dari kakeknya, tetapi juga meninggal dunia.
"Jadi rumahnya sekarang kosong hanya Adnan sendiri. Dia anak tunggal," katanya.
Menurut Caridah, Adnan mulanya sekolah di SMPN 2 Bumiayu.
Masih kelas 7 lalu pindah ke SMP Bustanul Ulum Bumiayu sampai kelas 8.
Setelah kakek dan neneknya meninggal dunia, dia keluar mungkin karena kebingungan dengan biaya.
"Saat keluar itu, dia pernah jadi pengamen atau minta-minta di jalan atau lampu merah," ungkapnya.
Caridah mengatakan, masyarakat Desa Kalierang juga sempat peduli dengan membawa Adnan ke Pantu Asuhan Muhammadiyah Children Center (MCC) Bumiayu.
Tetapi baru satu minggu dia keluar dan pergi.
Menurut Caridah, Pemerintah Kabupaten Brebes peduli terhadap kondisi anak seperti Adnan.
Dia berharap, nantinya Adnan bisa menyesuaikan diri di lingkungan pondok pesantren dan tetap sekolah formal.
"Dia juga kan ingin sekolah sampai SMA. Jadi kami tetap akan melakukan upaya pendampingan dan mudah-mudahan ada perubahan perilaku untuk memiliki komitmen belajar sampai sukses," harapnya.
(*)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com