TRIBUNSUMSEL.COM- Salah satu pengurus Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) bernama Nandar muncul mengklarifikasi terkait pemotongan uang bantuan terhadap sopir angkot dari Dedi Mulyadi.
Sebelumnya, nama Nandar sempat disebut oleh Emen, salah satu sopir angkot yang mengaku uang bantuannya disunat Rp200 ribu.
Dari pemotongan uang bantuan sejumlah sopit tersebut terkuak total nominal yang diambil KKSU.
Baca juga: Sempat Lantang Bongkar Bantuan Dedi Mulyadi Disunat, Emen Sopir Angkot Puncak Ciut Tarik Omongan
Nandar KKSU mengatakan bahwa uang sunat yang diterima merupakan tanda terimakasih dari sopir angkot Puncak.
Mengutip dari Tribunnewsbogor.com, Nandar bersama Emen pun sudah bertemu dan melakukan klarifikasi soal uang itu.
Namun ia tetap bersikukuh melakukan potongan dan mengklaim hanya menerima dari para sopir angkot.
"Saya mohon maaf, mungkin itu rekan kita yang ada di lapangan memberikan insentif atau apa aja tanda berterima kasih," kata Nandar.
Ia juga mengungkap total uang yang dipotong itu sejumlah belasan juta.
"Itu total nilainya Rp 11.200.000. Rekan-rekan sudah sepakat, kita kembalikan," kata Nandar.
Tak hanya itu, Nandar juga meminta maaf kepada sopir yang belum mendapatkan bantuan dari Dedi Mulyadi.
"Saya mohon maaf juga, karena waktu itu di situ sudah mendesak, Kami tidak ada waktu lagi untuk mendata, jadi apa adanya yang didata di lapangan, yang sehari-hari narik. Jadi yang tidak terdata, yang tidak kebagian, itu tidak ada di lapangan," jelasnya.
Nandar juga memastikan kalau uang yang diterimanya itu tidak mengalir ke Dishub dan Organda.
"Saya mohon maaf untuk Dishub, untuk Organda. Saya tidak ada masalah sangkut paut ke masalah Dishub. Tidak ada istilahnya imbalan ke Dishub, sama sekali tidak ada," tandasnya.
Baca juga: Sosok Nandar, KKSU yang Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot Rp200 Ribu, Minta Maaf Kembalikan Uang
Sementara itu, Kabid Lalin Dishub Kabupaten Bogor Dadang Kosasih