Baca tanpa iklan
Laporan wartawan Tribun Sumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lubuklinggau terus memburu Ardo Arkindo (35) suami yang tega menusuk dan menyiram istrinya Reni Eka Sari dengan cuka parah karena menolak diceraikan.
Sang istri kini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Moehammad Hoesin Palembang untuk pengobatan lebih lanjut.
Kasat Reskrim AKP M Kurniawan Azwar mengaku terus memburu dan mencari keberadaan pelaku.
"Pelaku saat ini sedang kami buru, tim kami terus langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku," kata Herli Kurniawan pada Tribunsumsel.com, Sabtu (22/3/2025).
Kurniawan mengatakan usai melakukan aksinya tersebut pelaku yang diketahui masih suami korban itu langsung kabur dan saat ini masih terus dikejar.
"Beberapa tempat diduga persembunyian dan pelariannya sudah kita lakukan penggerebekan tapi belum ditemukan," ujar Kurniawan.
Kurniawan pun meminta masyarakat Lubuklinggau bagi yang mengetahui dan melihat keberadaan pelaku diminta memberikan informasi kepada pihak kepolisian.
Kemudian kepada pelaku diminta untuk menyerahkan diri secara baik-baik, dan bila tertangkap oleh Polisi pihaknya tak segan -segan akan mengambil langkah tegas.
"Kita minta pelaku ini menyerahkan diri dan karena jangan sampai kita yang menemukan dan mengambil tindakan tegas," tegas.
Sementara Kanit Pidum Polres Lubuklinggau, Ipda Suwarno mengaku pasca kejadian Tim Macan Polres Lubukinggau langsung melakukan pengejaran kepada pelaku.
Beberapa tempat yang di informasikan tempat pelarian pelaku sudah didatangi, namun belum membuahkan hasil.
"Pelaku masih terus dikejar mulai dari Desa Satan, Wono Sari, Tugu Mulyo dan wilayah Kelingi hingga seputaran Jayaloka masih kosong," ujarnya.
Baca juga: Cemburu Chat Dengan Pria Lain, Yenson Tega Siram Istri Dengan Cuka Parah, Wajah Sang PNS Terbakar
Baca juga: Ditusuk 7 Kali-Disiram Air Keras, IRT di Lubuklinggau Kritis Dianiaya Mantan Suami Usai Tolak Rujuk
Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Lubuklinggau Selatan AKP Nyoman Sutrisno menyampaikan kronologis penganiayaan tersebut bermula pada hari Selasa 18 Maret 2025 sekira pukul 15.30 WIB di Jl. Irigasi I Kelurahan Siring Agung Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.
"Saat itu korban sedang mengendarai sepeda motor dengan maksud untuk membeli makanan dan obat untuk anak korban Sani yang sedang sakit di rumah," ujarnya.