"Tujuannya ke mama, anak-anak nolongin jadi kena semua. Tetangga juga ada yang kena 2 orang,"
"Dengan kejadian ini, saya berharap pelaku mendapat hukuman setimpal," kata Ayi.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Ujang Nandar menuturkan, peristiwa penyiraman air keras tersebut diketahui setelah warga mendengar ada keributan di rumah dedeh.
"Pas saya datang itu udah kejadian (penyiraman) ada korban,"
"Saya lihat juga pelaku lagi berantem sama anak yang gede (laki-laki) langsung dilerai dan diamanin," kata Nandar.
Nandar menyebut, pelaku jarang berada di rumahnya karena bekerja di Jakarta.
"Jarang ada, jarang sosialisasi, paling kalau lewat dia nyapa aja," ucapnya.
Ditemui di kesempatan berbeda, Kapores Sukabumi, AKBP Samian menuturkan bahwa penyiraman ini dipicu oleh pelaku yang cemburu buta.
"Motifnya adalah salah paham, pelaku cemburu (diduga) adanya pria lain," kata Samian dikutip dari Kompas.com.
Terduga pelaku mengaku, dirinya melihat istrinya DK (45 tahun) dan menduga berbalas pesan di ponsel dengan laki-laki lain.
Ia menambahkan, air keras yang digunakan Gagan merupakan cairan asam sulfat yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
“(Gagan) jauh-jauh hari merencanakan dengan membeli air keras asam sulfat H2SO4 98 persen, sehingga percikannya pun sudah melukai,” lanjut Samian.
Kini, Gagan pun telah diamankan oleh pihak kepolisian.
“Pelaku akan kita tindak sesuai dengan ketentuan dan proses,” tegas Samian.
Kondisi Korban