Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru

Hubungan Fauzan dengan Sinta yang Ia Mutilasi di Muara Baru, Ngaku Pernah Nikah Siri dengan Korban

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fauzan Fahmi alias Omeh, pelaku mutilasi mayat Sinta tanpa kepala sempat membantah lakukan aksi kejinya.

Tempat kejadian perkara (TKP) kepala penemuan potongan kepala ini hanya berjarak radius kurang lebih 600 meter dari lokasi penemuan jasadnya.

Mayat yang belakang diketahui berinisial SH (40) itu merupakan korban pembunuhan berencana oleh seorang pria bernama Fauzan Fahmi (43).

Hanya berbeda beberapa jam setelah penemuan, Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap Fauzan di kediamannya, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).

Polisi menjerat Fauzan dengan Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) subsider Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman paling berat pidana mati.

Fauzan yang Mutilasi Sinta Bohongi Pedagang Pasar Muara Baru

Saat membawa jasad korban Sinta Handayani (40) dengan menggunakan bungkusan karung, Fauzan Fahmi alias Omeh (43) ternyata juga membohongi pedagang pasar.

Dirinya menyebut karung yang dibawa olehnya berisi ikan dan akan dibawa ke bandara. 

Sutrisno (42) seorang pedagang pasar mengatakan hal tersebut.

Apalagi ia membantu Fauzan saat menaikkan karung ke mobil bak terbuka dan tak tahu jika karung sebenarnya berisi mayat.

Hal itu disampaikan salah satu pedagang pasar, Sutrisno (42), yang sempat terlihat membantu Fauzan menaikkan karung ke mobil bak terbuka tanpa tahu isi bungkusan itu adalah mayat korban.

"Saya sempet nanya, itu apa mas? Jawabnya ikan mau dipaketin ke bandara," kata Sutrisno kepada TribunJakarta.com, Jumat (1/11/2024).

"Bungkusannya karung, lumayan berat. Berdua, terus ada yang bantu dua orang sama saya, bantuin naikin doang. Empat orang," ucap Sutrisno.

Ia tak menyangka bahwa karung itu ternyata berisi mayat korban mutilasi.

Fauzan Fahmi alias Omeh, pelaku mutilasi mayat Sinta tanpa kepala sempat membantah lakukan aksi kejinya. (Tribunnewsbogor.com)

Sebab, ketika dibawa oleh pelaku Fauzan dan seorang pria misterius berjaket merah, tidak tercium bau maupun terlihat darah yang keluar dari karung itu.

"Kita nggak mikir ke situ, awalnya sekadar bantu saja, nggak memerhatikan. Karungnya rapi, nggak ada bau, bercak darah juga nggak ada," ucap Sutrisno.

Halaman
1234

Berita Terkini