Laporan Wartawan Sripoku.com Alan Nopriansyah
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA - Harga jual Kopi yang mengalami kenaikan beberapa hari terakhir, tak membuat petani di beberapa wilayah Kabupaten OKU Selatan buru-buru menjual hasil panen.
Petani yang masih menyimpan biji kopi kering optimis dapat menjual dengan harga tinggi dengan masih menahan hasil panen menunggu hingga beberapa bulan ke depan.
"Masih disimpan, mungkin akan dijual pertengahan September, tapi melihat perkembangan harga," ucap Saiful dibincangi, Kamis (15/8/2024).
Baca juga: Petani Berusaha Tingkatkan Kualitas, Harga Kopi di OKU Selatan Malah Turun Hingga Rp 51 Ribu Perkilo
Baca juga: Batal Sentuh Harga Rp 70 Ribu, Harga Kopi di OKU Selatan Malah Berangsur Turun, Petani Khawatir
Dikatakannya, jika para petani saat ini masih optimis harga menyentuh setidaknya seharga Rp 60.000/kg, sehingga jika kembali merangsek naik diprediksi banyak petani akan mengeluarkan hasil panen yang disimpan.
"Kalau harga sudah melampaui Rp 60.000/kg, kemungkinan kopi yang disimpan petani banyak yang akan dijual, sebab dengan harga saat ini masih dibayang-bayangi harga tinggi,"ungkapnya.
Dihimpun, setelah sempat harga melambung menyentuh harga Rp 70.000, harga kopi di Kabupaten OKU Selatan sempat terjun bebas seharga Rp 47.000, perkilogram melalui penurunan harga secara bertahap.
Kini, sempat jeblok diharga Rp 47.000, harga kopi mulai berangsur naik, yakni Rp 53.000/kg, di kalangan tengkulak ataupun pengepul dan tauke.
Dengan harga saat ini, petani masih memilih menyimpan hasil panen dari 1 kwintal hingga ton nan biji kopi yang tinggal siap jual.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com