Berita Pali

Kisah Bisnis Madu Sialang Pak Danang, UMKM Sumsel Hasilkan Omzet Puluhan Juta per Bulan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Danang Satriyadi owner Madu Sialang pak Danang, ketika ditemui di Tenan UMKM Festival Sagarurung Kabupaten PALI, Jumat (26/7/2024).

Kedatangan adik nya membawakan madu sialang ke rumah sakit, ternyata nyambung dengan refrensi resep obat dari dokter spesialis di rumah sakit maurauke.

"Alhamdulillah, dengan rutin mengkonsumsi madu, punggung saya yang mengidap penyakit borok berangsur sembuh dan gula darah saya berangsur normal, ini testimoni pribadi saya, setelah sembuh dari sakit membawa saya untuk kembali menjalankan usaha Madu Sialang karena sudah merasakan manfaatnya ketika mengkonsumsi madu," ungkapnya.

Dengan tekad dan keyakinannya, pada tahun 2020 ketika sembuh dari sakit, Danang fokus menjalankan usaha madu yang diberi nama madu sialang pak Danang.

"Saya berani beli batang, saya harus kelapangan, saya harus meyakinkan terjaga keaslian dan kemurnian madu yang dihasilkan,"cetusnya.

Seiring berjalannya waktu, usaha nya terus berkembang dan jangkauan pemasarannya semangkin meluas.

Saat ini, brand produk UMKM madu sialang pak Danang telah bersertifikasi NIB, HKI Merek, PIRT dan Halal MUI.

Dalam peroses panen dan pengolahan Madu Sialang, Danang selalu memastikan kemurnian dari madu yang dihasilkan dan menjaga kelestarian lebah di hutan.

Insinyur Pertanian lulusan Universitas Negeri Surakarta (UNS Sebelas Maret ) tahun  1988 itu mengatakan Madu Sialang merupakan hasil hutan bukan kayu yang memiliki manfaat ekonomi dan harus dijaga kelestariannya.

Ia mengatakan soal hubungan manusia dengan alam, sudah dilakukan sejak jaman nenek moyang pun memanen madu dengan menerapkan metode ramah lingkungan. Bukti jurus ramah alam ini, madu Sialang miliknya tetap terjaga produksinya sampai saat ini.

"Tempat panen madu kita ada di Desa Bayat Kecamatan Bayung Lincir Kabupaten Muba, dalam prosesnya saya turun langsung kelapangan mulai dari mengawasi proses panen, penirisan dan pengemasan, agar betul-betul menghasilkan madu murni yang sehat dan higienis,"ujarnya.

Dalam metode panen yang digunakan, Danang menerapkan metode panen lestari yang menerapkan sistem panen sisa. Artinya, saat panen tidak memotong habis sarang lebah. 

Karena untuk memikat lebah membangun sarang di pohon yang sama. Maka Ia harus menyisakan sebagian kecil sarang sebagai rumah bagi ratu lebah dan anak-anaknya.

Pemanen juga diingatkan olehnya untuk menyisahkan sekitar 5 cm sarang yang masih berisi madu sebagai pakan bagi anakan lebah untuk tetap berkembang biak.

"Ini terbukti, pada hari- hari berikutnya akan ada panen lagi, jadi siklusnya gak terputus, "terangnya. 

Oleh karena itu, dalam proses panennya Danang tidak menggunakan asap atau api saat mengambil madu.

Halaman
123

Berita Terkini