Namun, ia tak dapat bantuan karena pemilik warung tak berani.
Merasa temannya terancam, Melmel tetap mencoba menyelinap pelan-pelan mencari tahu apa yang terjadi di dalam gang tersebut.
"Saya lihat dibelakang gudang itu sudah ramai, sudah ada pemukulan. Yang saya lihat itu yang pertama dipukul itu Eki," kata dia.
Menurutnya, saat itu ia ingin maju menolong Eki yang tengah dianiaya para pelaku.
Namun, ia mengaku takut karena jumlah pelaku cukup banyak.
"Ada sepuluh orang lebih," kata dia.
Ia mengaku tak bisa meminta bantuan warga karena kondisi di lokasi kejadian sangat sepi dan sudah larut malam.
"Setelah Eki dipukul sudah engga bergerak, baru engga lama vina ini disiksa, ada sejaman," ungkapnya.
Setelah itu, Melmel memilih lari lantaran takut keberadaannya diketahui oleh para pelaku.
"Begitu sudah selesai mereka mau keluar itu saya langsung lari. Pertama keluar beberapa motor. Vina dan Eki belum dibawa," terangnya.
Setelah beberapa motor keluar gang diduga mantau situasi, rombongan lainnya kemudian keluar membawa korban Vina dan Eki menggukan sepeda mmotor.
"Vina ditaro ditengah sambil ditutup mukanya pakai jaket," imbuhnya.
Pelaku langsung menuju ke arah jembatan untuk membuang jasad Vina dan Eki.
"Setelah Vina dan Eki ditaro dijempatan, mereka ini engga semuanya pergi, Setelah semua pergi saya datangi (korban Vina dan Eki)," tandasnya.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com