Saat itu AEP benar dipukuli oleh rombongan anak punk.
"Sama warga digambar tuh, maksudnya dipantau," jelasnya.
"Ada, digerebek. Karena dia bertato dan mungkin berani, ngelawan Pak. Makanya terjadi keributan. Ada Aep di situ, Aep kena pukul kan katanya," papar Fery.
"Selang beberapa minggu kemudian, terjadi lah Vina," lanjutnya.
Namun Fery juga merasa janggal dengan pengakuan dari AEP.
Bukan tanpa sebab, hal tersebut lantaran Fery mengatakan jika jarak pandang dari warung ke lokasi nongkrong sangatlah jauh.
Jarak antara warung dengan tempat nongkrong para pelaku sangat jauh.
Sehingga kemungkinan AEP melihat Vina dan Eki dilempari batu oleh Pegi dan teman temannya sangat kecil.
"Darimana dia (Aep) bisa melihat Pegi dan temannya melempari korban," kata Fery.
Pengakuan AEP
Lebih jauh, diketahui jika pengakuan AEP yang melihat para pelaku melempari batu dan mengejar Eki dan Vina menghebohkan publik.
Baca juga: Mantan Kapolda Jabar Yakin Pegi Setiawan DPO Kasus Vina Cirebon : Sudah Saya Tanyakan
Aep bercerita malam pukul 21.30 WIB ia keluar untuk membeli rokok di samping SMP 11 Cirebon.
"Saya lagi beli rokok, jajanan di warung samping SMP 11," kata Aep saat diwawancara Dedi Mulyadi.
Saat di warung, Aep mengaku melihat motor Eky dan Vina.
Ia mengatakan ketika itu kelompok pemuda yang kini jadi terpidana kemudian melempari Eky dan Vina.