Berita PALI

Kabut Asap Selimuti Talang Ubi Pagi dan Sore Hari, Dampak Karhutla di PALI

Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabut sejak tiga hari terakhir menyelimuti wilayah Kecamatan Talang Ubi terjadi tiap pagi dan sore hari yang diduga dampak dari Karhutla di PALI, Rabu (18/10/2023).

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Kabut sejak tiga hari terakhir menyelimuti wilayah Kecamatan Talang Ubi terjadi tiap pagi dan sore hari yang diduga dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumatera Selatan.

Kendati demikian, jarak pandang pengendara tidak begitu berpengaruh, karena dampak kabut asap belum terlalu tebal di wilayah Kabupaten PALI.

Munculnya kabut asap tersebut, diduga masi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kecamatan Talang Ubi.

Berdasarkan pantauan di wilayah kecamatan Talang Ubi, Rabu (18/10/2023), munculnya kabut asap ini terjadi pada pagi hari sekira pukul 05:00 WIB, dan pada sore hari sekira pukul 18:00 WIB.

"Biasanya pagi dari jam 5 subuh, kalau sudah jam 9 sudah tidak terlalu terlihat, namun pas menjelang Maghrib terlihat lagi kabut asapnya dalam tiga hari ini," ujar Awan, warga Kelurahan Handayani Mulya saat ditemui, Rabu (18/10/2023).

Meskipun tidak terlalu pekat, namun dampak kabut asap ini cukup membuat perih di mata.

Terutama bagi pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan kacamata atau pun menggunakan helm yang tidak memiliki kaca pelindung nya.

"Iya, kalau kaca helm tidak ditutup, mata jadi perih,"ungkap Anelka, pengendara motor yang melintas dikawasan golf pendopo.

Ketika ditanya dampak lainnya dari kabut Asap yang dirasakan saat ini, Anelka mengatakan, saat ini yang dia rasakan hanya menyebabkan mata perih saja, kalau kaca helm tidak ditutup.

"Kalau sesak nafas, Alhamdulillah sejauh ini sehat-sehat saja,"tuturnya.

Berdasarkan pantauan pada IQAIR, pada hari ini, Rabu (18/10/2023). IQAIR menunjukan kualitas udara diwilayah Kecamatan Talang Ubi mengalami penurunan menjadi kategori tidak sehat dengan Polutan PM 2.5 menunjukan angka 84.8* bewarna merah.

Dibandingkan dengan kemarin, yang masih dalam kategori tidak sehat bagi kelompok orang sensitif.

Pada IQAIR juga disarankan bagai masyarakat yang beraktivitas diluar untuk menggunakan masker. (sripoku/apriansyah iskandar)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkini