Ibu dan Bayi Meninggal saat Melahirkan

Sosok Ardiansyah, Suami Ibu yang Meninggal Bersama Bayi Jelang Lahiran di Sumedang, Guru Honorer

Penulis: Aggi Suzatri
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ardiansyah Apandi (30) bersama anak pertamanya berziarah ke makam Mamay Maida (27), di TPU Cipeureu , Desa Buanamekar, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang, Senin (2/10/2023). Ardiansyah Apandi suami Mamay, menduga kematian istrinya akibat kelalaian pihak RSUD Sumedang.

Pada tanggal 28 September 2023, karena sang Istri berada di Cibugel, maka keduanya pergi ke bidan terdekat.

Bidan Eti di Cibugel menyebutkan persalinan yang melebihi masa hari perkiraan lahir (HPL) harus diberi tindakan medis.

Baca juga: Gelagat Bidan RSUD Sumedang Jelang Ibu Melahirkan Berujung Meninggal, Diduga Cengengesan Main HP

Sehingga pada Sabtu, 30 September 2023 Ardiansyah membawa Mamay ke dokter kandungan di daerah Dano, Sumedang Utara.
Tetapi klinik itu penuh, maka dia berkeliling.

Ketemulah klinik dengan dokter spesialis kandungan di tempat tersebut di Kecamatan Ganeas. Nama dokternya dr. Dani.

"Dr. Dani menyebutkan bahwa bayi dan istri saya sehat. Unutuk persalinan, lebih cepat tindakan lebih baik, meski ada waktu hingga empat hari lagi. Saya pilih segera. Dokter memberi rujukan ke RSUD Sumedang," katanya.

Saat itu, keduanya sampai di RSUD pukul 19.30 dengan menggunakan BPJS kelas 1.

Setelah pemeriksaan, Mamay diharuskan mendapatkan induksi.

Sosok ibu yang meninggal dunia bersama bayi di kandungannya saat menjalani persalinan di RSUD Sumedang. (TribunJabar.com/Dok Ardiansyah Apandi-tribunpriangan.com/Kiki andriana)

Ardiansyah dan Mamay punya pengalaman serius terkait persalinan. Istrinya itu diberi tindakan vacum saat melahirkan anak pertama di RS AMC Cileunyi.

Ardianysah lalu meminta bidan untuk berhati-hati dengan insuksi itu.

Jika lebih dari 10 jam tidak ada reaksi, lebih baik vacum atau operasi caesar.

"Saya katakan itu. Tolong dicatat bidan, istri saya pernah susah melahirkan waktu anak pertama, bahkan harus pakai vacum," katanya.

Jika lebih dari 10 jam tidak ada reaksi, lebih baik vacum atau operasi caesar.

"Saya katakan itu. Tolong dicatat bidan, istri saya pernah susah melahirkan waktu anak pertama, bahkan harus pakai vacum," katanya.

Jika lebih dari 10 jam tidak ada reaksi, lebih baik vacum atau operasi caesar.

"Saya katakan itu. Tolong dicatat bidan, istri saya pernah susah melahirkan waktu anak pertama, bahkan harus pakai vacum," katanya.

"Insyaallah Pak, kita berusaha maksimal, kita bismillah, bismillah." ujar Ardianysah menirukan jawaban bidan.

Baca juga: Penjelasan RSUD Sumedang Soal Ibu dan Jabang Bayi Meninggal saat Melahirkan, Bantah Kelalaian

Ada empat form induksi yang harus ditandatangani. Induksi diberikan setiap empat jam.

Halaman
1234

Berita Terkini