Lebih lanjut, gurunya pun menyampaikan bahwa dia tidak rela jika jenazah Mamay digali untuk autopsi.
"Itu pun kalau kamu masih menganggap Ama sebagai guru," kata Ardiasnyah menirukan perkataan gurunya.
Baca juga: Cerita Pilu Ardiansyah, Istri & Bayi Meninggal Melahirkan di RSUD Sumedang, Nazar Acara Wayang Golek
Kendati begitu ia lalu istrikharah.
Hasilnya adalah Ardiasnyah harus berani memaafkan.
Ardiansyah mengaku dalam mimpinya, istri datang dan mengatakan untuk memaafkan saja biar sang pencipta yang membalas.
"Dalam impian, datang istri, dia katakan biar Allah yang membalas," katanya.
Kendati demikian, meski sakit dengan ketidakpuasan terhadap RSUD, ia cukup ditelan sebagai kenyataan pahit.
Ia mengaku sudah memaafkan pihak RSUD Sumedang dan berharap tidak ada lagi korban.
"Saya memaafkan. Harapannya supaya tidak terjadi Mamay-Mamay berikutnya, biar saya saja yang sakit hati," katanya.
Baca juga: Nasib RSUD Sumedang usai Kasus Ibu dan Jabang Bayi Meninggal Jelang Lahiran, Terancam Dipolisikan
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Sumedang, dr. Enceng membenarkan telah menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan.
Namun, saat disinggung soal pemberian sanksi terhadap dokter yang telah mengakui kelalaian tersebut, Enceng tak menjawab secara detail.
"Akan dibuat program peningkatan hospitality," kata Enceng saat dihubungi TribunJabar.id, Kamis siang.
Nazar Ardiansyah sambut bayi
Ardiansyah mengaku sudah mempersiapkan pertunjukkan wayang golek untuk menyambut kelahiran bayi tersebut.
Bahkan ia telah membayar duit panjer (DP) kepada salah satu grup wayang golek tersohor dari Bandung untuk di kemudian hari tampil di Dusun Cipeureu RT03/01, Desa Buanamekar, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang, kampung istrinya.