Ibu dan Bayi Meninggal saat Melahirkan

Nasib RSUD Sumedang usai Kasus Ibu dan Jabang Bayi Meninggal Jelang Lahiran, Terancam Dipolisikan

Terungkap nasib dari RSUD Sumedang yang diduga menyebabkan Mamay (27) ibu melahirkan meninggal dunia, terancam dilaporkan suami korban karena lalai...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Dok Ardiansyah Apandi / kompas.com/AAM AMINULLAH
Nasib RSUD Sumedang Diduga Dicekoki Obat Induksi Ibu Melahirkan Meninggal, Terancam Dilaporkan Lalai 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang terancam dilaporkan keluarga Mamay Maida (24), ibu yang meninggal saat melahirkan diduga karena obat induksi.

Hal tersebut lantaran RSUD Sumedang dianggap lalai diduga telah mencecoki obat induksi ke Mamay hingga meninggal dunia jelang kelahiran anak keduanya.

Baca juga: Tangis Mustofa Pengantin Baru Bogor Tahu Sang Istri Kabur Bawa Perhiasan, Curiga Dibantu Teman

Nasib Ardiansyah Suami Mamay Ibu Meninggal Saat Melahiran, Diminta Jaga Putri Sampai Menikah
Nasib Ardiansyah Suami Mamay Ibu Meninggal Saat Melahiran, Diminta Jaga Putri Sampai Menikah (TribunJabar.com/Dok Ardiansyah Apandi / kompas.com/AAM AMINULLAH)

Ardiansyah Apandi (30), suami Mamay, mengatakan bahwa ia akan membawa kasus kematian istri dan anaknya ke ranah hukum.

"Untuk sekarang biarkan kabar ini tersiar di media saja dulu, supaya orang tahu. Jangan sampai terulang terjadi kejadian ini kepada orang lain," kata Ardiansyah.

"Besok ke Polres Sumedang. Ada dugaan kelalaian," katanya.

Hal tersebut karena Ardiansyah menduga kematian istrinya akibat kelalaian oknum pihak RSUD Sumedang.

Pria asal Dusun Cipeureu RT03/RW01, Desa Buanamekar, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang ini, mengatakan jika istrinya terus dicekoki dengan obat induksi.

Padahal kondisi istrinya itu sudah dalam keadaan lemah.

"Istri saya meninggal dunia pada hari Minggu (1/10/2023) pukul 13.14 di RSUD Sumedang. Kondisinya lemah tapi terus dimasukkan ke tubuhnya cairan induksi," kata guru honorer SDN Nanjungmekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, kepada TribunJabar.id, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Pekerjaan Ruslan Pria Koboi di Sumut Berondong Senjata Api Ngaku dari Kapolda, Seorang Pengusaha

Baca juga: Sosok Ardiansyah, Suami Ibu yang Meninggal Bersama Bayi Jelang Lahiran di Sumedang, Guru Honorer

Ardiansyah mengatakan, berdasarkan pemeriksaan dr. Giandra di RS Harapan Keluarga, Cipacing, Jatinangor, perkiraan hari kelahiran anaknya adalah tanggal 27 September 2023.

Pada tanggal 28 September 2023, karena sang Istri berada di Cibugel, maka keduanya pergi ke bidan terdekat.

Bidan Eti di Cibugel menyebutkan persalinan yang melebihi masa hari perkiraan lahir (HPL) harus diberi tindakan medis.

Sehingga pada Sabtu, 30 September 2023 Ardiansyah membawa Mamay ke dokter kandungan di daerah Dano, Sumedang Utara.

Tetapi klinik itu penuh, maka dia berkeliling.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved