Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap tabiat sosok Imam Masykur selaku pria Aceh yang tewas diduga dianiaya oleh Oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres.)
Baca juga: Tangis Imam Masykur Sebelum Tewas Diduga Dianiaya Oknum Paspampres : Dek, Tolong Bilang Sama Mamak
Diketahui jika Imam Masykur merupakan sosok yang diam dan tak punya masalah dengan siapapun.
Hal tersebut diungkap oleh Said Sulaiman selaku keluarga yang tinggal bersama Imam di Jakarta.
Menurut Said Sulaiman, semasa hidup, korban diketahui tak pernah terlibat masalah dengan orang.
"Almarhum tidak ada masalah dengan siapapun, biasa saja," ujar dia dilansir dari Serambinews.com, Senin (28/8/2023).
Ia pun belum mengetahui motif pelaku tega menghabisi nyawa korban.
Tak hanya itu saja, Ibu korban, Fauziah juga merasa tak menyangka jika nyawa Imam sang putra berakhir tragis karena dianiaya oleh Paspampres.
"Apa salah anak saya Pak Jokowi, sampai dibunuh oleh oknum pengawal Bapak?" katanya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/8/2023).
Fauziah menceritakan, putranya itu sempat menelepon dan meminta uang Rp 50 juta pada 12 Agustus 2022.
Saat itu, anaknya mengaku, uang tersebut akan diserahkan karena Imam diculik.
"Saya tidak tahu apa masalahnya," terangnya.
Selain mendengar suara sang anak melalui sambungan telepon, Fauziah juga mendengar suara lain dari terduga pelaku.
"Dia bilang, kalau sayang anak, kirim duit Rp 50 juta. Saya bilang, iya saya kirim. Jangan dipukuli anak saya," paparnya.
Baca juga: Kode Promo GoFood Hari Ini 28 Agustus 2023, Ada RekomendAsik Jajan Makan Mulai 2k, Diskon 120 Ribu
Baca juga: Suara Terakhir Imam Masykur ke Ibu Sebelum Tewas Dianiaya Oknum Paspampres, Minta Kirimkan Rp50 Juta
Pelaku, kata Fauziah juga melontarkan kalimat bernada ancaman.
Yakni apabila uang itu tidak dikirim, maka Imam akan dibunuh dan jasadnya dibuang ke sungai.
Mendapat ancaman itu, ia dan keluarga lantas berupaya untuk mencari uang tersebut.
Namun, karena mengalami kesulitan ekonomi, tidak mudah bagi Fauziah mendapatkan uang Rp 50 juta.
Sementara itu diketahui jika sebelum meninggal, Imam Masykur dikabarkan sempat menelepon keluarganya dan mengaku dirinya sedang dianiaya pelaku yang menjemputnya.
Setelah itu, korban tidak lagi bisa dihubungi dan tidak pulang-pulang lagi ke rumah.
Karena itu, keluarga korban pun melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus 2023.
Setelah beberapa hari tak ada kabar lagi tentang Imam Masykur, baru pada tanggal 24 Agustus 2023, keluarga mendatangi RSPAD Jakarta Pusat untuk mengambil jenazah Imam Masykur.
Jenazahnya lantas diterbangkan ke Medan, lalu diangkut menggunakan ambulans ke Bireuen.
Jenazah tiba sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat (25/08/2023) dan dikebumikan beberapa saat kemudian di perkuburan keluarga.
Diduga pelaku penganiayan hingga korban meninggal dunia tersebut bernama Praka RM.
Adapun kondisi korban setelah dianiaya mengalami patah tulah dibagian rusuk dan rahang hingga penganiayaan dibadan.
Baca juga berita lainnya di Google News