Liputan Khusus Tribun Sumsel

LIPSUS: Anak Lahir di Becak, Siti Nuryani Pasrah Bayinya Alami Stunting, Terima Bantuan Kakak Asuh 1

Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penurunan angka stunting di Sumsel terus digencarkan. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi stunting.

Lalu memberikan pemahaman yang baik tentang stunting kepada masyarakat Desa/kelurahan, stop buang air besar sembarangan (BABS) atau open defecation Free (ODF).

"Berbagai program - program untuk menurunkan angka stunting ini sudah dilakukan sejak 2018. Progresnya terjadi penurunan angka stunting yang signifikan di provinsi Sumsel," ungkapnya

Masih kata Dokter Trisnawarman, berdasarkan hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018 sebesar 30,8 persen SSGI (survey status gizi Indonesia ) tahun 2021 sebesar 24,8 persen dan riskesdas tahun 2022 sebesar 18,6 persen.

Berikut rincian untuk prevalensi stunting di 17 Kabupaten/Sumsel yaitu OKU dari 31,3 persen menjadi 19,9 persen, OKI dari 32,2 persen menjadi 15,1 persen, Mura Enim dari 29,7 persen menjadi 22,8 persen, Lahat dari 22,4 persen menjadi 19,0 persen, Musi Rawas dari 28,3 menjadi 25,4 persen, Musi Banyuasin dari 23,0 persen menjadi 17,7 persen, Banyuasin dari 22,0 persen menjadi 24,8 persen, dan OKU Selatan dari 24,8 persen menjadi 19,4 persen.

Lalu OKU Timur dari 21,5 persen menjadi 19,1 persen, OI dari 29,2 menjadi 24,9, Empat Lawang dari 26,0 menjadi 18,5 persen, Pali dari 20,2 persen menjadi 14,6 persen, Muratara dari 28,3 menjadi 20,2 persen, Palembang dari 16,1 persen menjadi 14,3 persen, Prabumulih dari 22,0 menjadi 12,3 persen, Pagaralam dari 15,5 persen menjadi 11,6 persen, Lubuklinggau dari 22,8 persen menjadi 11,7 persen.

"Berdasarkan data yang ada masih ada beberapa Kabupaten/Kota yang prevelensi stuntingnya diatas 20 persen. Itu kita upayakan sesuai arahan gubernur untuk lebih fokus, lebih di kejar penurunannya," kata Trisnawarman

Faktor penurunan stunting ini kan bukan dari segi kesehatan juga, tapi dari lingkungan, sarana prasarana, pola makan, pola asuh, semua terlibat.

"Untuk hambatan menurunkan angka stunting seperti masyarakat yang memiliki balita tidak membawa anak nya ke posyandu secara berkala/setiap bulan, untuk melakukan pemantauan tumbuh kembang anak," bebernya.

Lalu, keterlibatan masyarakat dalam penurunan stunting masih rendah, kebanyakan pemerintah yang fokus untuk penurunan stunting.

Kemudian masih banyak masyarakat yang mempercayai bahwa stunting merupakan genetic tidak bisa diperbaiki. Padahal tidak seperti itu, jika diperbaiki dan dipenuhi gizinya akan baik kembali.

"Masih ada juga kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pola asuh anak terutama mengenai pola makan," katanya.

Dokter Trisnawarman berpesan, untuk masyarakat supaya terhindar dari stunting yaitu diharapkan masyarakat berperan aktif dalam penanggulangan dan pencegahan stunting. Masyarakat yang memiliki balita agar membawa anak nya ke posyandu setiap bulan.

Masyarakat yang memiliki anak stunting tidak menjadikannya sebagai aib dan tetap rutin membawa anaknya ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) untuk mendapatkan intervensi yang sesuai. Pemberian protein hewani setiap hari pada anak stunting dapat menurunkan angka stunting.

Konsumsi rutin satu jenis makanan sumber protein hewani juga dapat menurunkan angka stunting sebesar 3,7 persen. Kalau dua jenis sumber protein hewani bisa menurunkan sebesar 5,7 persen resiko stunting dan tiga jenis sumber protein hewani dapat menurunkan sebanyak 6,1 persen.

Sementara itu sebelumnya Kepala BKKBN Provinsi Sumsel Medi Heryanto mengatakan, pada tahun ini pihaknya menargetkan angka stunting di Sumsel turun sebesar 5 persen.

"Jika berhasil menurunkan angka stunting sebesar 5 persen, maka target Sumsel selesai dan melewati target pemerintah pusat. Karena pusat menargetkan angka stunting 14 persen di 2024," katanya

Namun, butuh adanya kerjasama Kabupaten/Kota untuk bisa mencapai target itu. Sinergitas dan kolaborasi bisa diwujudkan dengan komitmen implementasi untuk menangani stunting.

"Komitmen pemerintah Kabupaten/Kota sangat besar pengaruhnya terhadap upaya menurunkan stunting," katanya. (Nda/tnf/ cr23)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

 

 

Berita Terkini