Angka stunting di wilayahnya turun berkat usaha yang dilakukan bersama dengan semua pihak terkait.
Jumlah anak stunting kurang dari 20 orang berkat usaha bersama yang dilakukan untuk mencegah stunting ini dengan beragam sosialisasi dan edukasi juga pemberian gizi agar angka stunting semakin turun.
Jumlah penderita stunting di bawah 20 anak yang tersebar di empat puskesmas yang terus diawasi jumlahnya dan diberikan tambahan makanan bergizi yang melibatkan camat, lurah, puskesmas, posyandu dan ahli gizi.
Selain itu juga gencar dilakukan sosialisasi ke masyarakat untuk mencegah stunting pada ibu hamil dan mendata jumlah anak stunting.
Sementara itu Satgas Percepatan Penurunan Stunting Palembang M Husein mengatakan angka stunting di Palembang pada tahun 2021 tercatat sebesar 16,1 persen dan tahun lalu turun menjadi 14,3 persen.
Penurunan stunting ini karena banyak program yang dilakukan Satgas bersama pihak terkait baik kecamatan, puskesmas dan posyandu yang memberikan makanan tambahan bagi anak stunting sehingga angkanya bisa ditekan.
Tablet Tambah Darah
Penurunan angka stunting di Sumatera Selatan (Sumsel) terus digencarkan. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi stunting mulai dari remaja, balita, ibu hamil, hingg masyarakat umum terus diedukasi masalah stunting.
"Ada program intervensi spesifik mulai dari calon pengantin diedukasi tentang stunting, gizi seimbang, penyediaan tablet tambah darah, dan lain-lain," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Trisnawarman, Jumat (5/5/2023).
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk pada remaja dilakukan pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri satu tablet/minggu. Lalu dilakukan screening anemia pada remaja putri.
Kemudian untuk balita, bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu eksklusif. Anak usia 6-23 bulan mendapat makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI). Anak berusia dibawah lima tahun (balita) gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk.
Anak berusia dibawah lima tahun dipantau pertumbuhan dan perkembangan nya setiap bulan.
Anak berusia di bawah lima tahun yang gizi kurang mendapat tambahan asupan gizi. Anak berusia dibawah satu tahun memperoleh imunisasi dasar lengkap.
Pada ibu hamil yang kurang energi kronik (KEK) diberikan tambahan asupan gizi. Ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
Untuk masyarakat umum, diharapkan mendapatkan akses air minum layak.
Rumah tangga mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestic) layak. Kemudian masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan nasional mendapat bantuan jaminan nasional penerima iuran (PBI) Kesehatan.