Berita Muratara

Ngaku Terpaksa Damai, ini Isi Surat Damai 5 Sales Jaket Asal Garut Dituduh Penculik Anak di Muratara

Penulis: Rahmat Aizullah
Editor: Shinta Dwi Anggraini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Isi surat damai 5 sales jaket asal Garut yang jadi korban hoax dituding penculik anak di Muratara, Sumsel

Adapun pihak yang bertanggungjawab atas kejadian ini adalah Pemerintah Kecamatan Karang Jaya, Pemerintah Desa Terusan, Desa Sukaraja, Desa Muara Batang Empu, dan Desa Sukamenang.

"Hasil kesepakatan, 30 juta, itu bentuk kepedulian kemanusiaan, kita semuanya menganggapnya ini musibah bersama. Untuk barang-barang yang dijarah kita usahakan dikembalikan," ujar Alfatah.

Ngaku Terpaksa Damai

Lima sales jaket asal Garut yang menjadi korban amukan massa di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel karena dituding penculik anak mengaku terpaksa  berdamai.

Bila tak bersedia damai, maka dikhawatirkan gedung Polres Muratara akan dibakar warga.

Hal ini diungkap Dadang Wahyudin (49) satu dari lima pria Garut penjual jaket yang menjadi korban hoaks penculikan di Kabupaten Muratara.

"Polisi yang ngomong, kalo gak ada kekeluargaan Polres ini akan dibakar habis sama warga disana, makanya harus kekeluargaan," ujarnya kepada Tribunjabar.id saat menjalani visum di RSUD Dr Slamet Garut, Jumat (10/2/2023) malam.

Lima sales asal Garut korban hoax dituding penculik anak di Muratara, Sumsel mengaku terpaksa berdamai ((TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH))

Dadang saat ini telah sampai di kampung halamannya di Garut.

Setibanya di Garut, dia langsung menjalani visum di RSUD Dr Slamet Garut, selain visum ia juga diperiksa kondisi kesehatannya.

Di Musi Rawas Utara, dia bersama empat kawannya, sebenarnya sudah meneken perjanjian damai dengan warga.

Dalam perjanjian damai itu, dia mendapat ganti rugi Rp 30 juta.

Namun, banyak pihak yang menilai, dengan nilai tersebut tidak sebanding dengan penderitaan yang didapat.

Bagaimana tidak, mereka berlima difitnah. Setelah difitnah, diamuk massa.

Mobil yang mereka bawa juga hancur dan barang dagangan mereka, berupa jaket kulit, dijarah.

Dadang mengaku terpaksa damai karena ada ancaman, jika tidak damai Polres Muratara akan dibakar.

Halaman
1234

Berita Terkini