Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumsel, Koimudin mengatakan, iya ada pedoman baru yang menjadi dasar pengupahan UMP maupun UMK.
"Untuk itu penetapan UMP akan diundur hingga 28 November mendatang. Lalu akan dihitung ulang karena ada pedoman baru," kata Koimudin usai Rapat Koordinasi dalam Rangka Persiapan Penetapan UMP 2023 di Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (18/7/2022)
Menurutnya, Mendagri dan Menaker mengadakan Rapat Koordinasi dengan gubernur dan bupati se Indonesia. Ada perubahan kalau kemarin 21 November harus mengumumkan UMP 2023 jadi ditunda 28 November 2022.
Kemudian untuk Upah Minimum Kabupaten/ Kota (UMK) yang awalnya harus diumumkan pada 30 Desember 2022 diundur jadi 7 Desember 2022.
Sebelumnya dikabarkan bahwa UMP tahun 2023 di Sumsel diperkirakan akan naik Rp 27.113 atau naik 0,86 persen. Kenaikan tersebut berdasarkan perhitungan peraturan pemerintah (PP) nomor 36 tahun 2021.
Artinya kalau sebelumnya di tahun 2022 UMP Provinsi Sumsel yaitu Rp 3.144.446 + Rp 27.113 jadi Rp 3.171.559.
"Akan ada perubahan dalam penghitungan UMP maupun UMK, namun ia belum bisa bicara detail karena masih dalam pembahasan. Tunggu saja nanti hasilnya akan diumumkan kalau sudah, disahkan oleh Gubernur Sumsel," katanya
Menurutnya, dengan adanya peraturan baru dari Menteri Tenaga Kerja, mudah-mudahan ini bisa membahagiakan para pekerja dan tidak memberatkan para pengusaha.
Sementara itu Gubernur Sumsel Herman Deru beberapa waktu lalu menanggapi kabar bahwa UMP Provinsi Sumsel akan naik hanya Rp 27 113, menurut Gubernur Sumsel Herman Deru, itukan baru draf, kalau draf itu konsep artinya belum ditandatangani.
"Belum saya tanda tangani, artinya masih ada ruang untuk dibicarakan dengan asosiasi pengusaha," kata Deru saat diwawancarai di Kantor Gubernur Sumsel
Menurut Deru, terkait UMP ini pemerintah harus berdiri ditengah, kepentingan buruh tentunya akan diupayakan. Kepentingan yang mengaji buru juga harus dijembatani agar selaras dengan kepentingan buruh.
"Bahwa melalui asosiasi pengusaha itu kan bisa ditemukan duduk bareng. Sebab pengusaha ini juga baru bangkit akibat Covid-19, bahkan nggak tutup karena adanya Covid-19 saja sudah bersyukur," kata Deru
Masih kata Deru, sebab menurutnya banyak juga perusahaan yang kolaps karena adanya Covid-19. Maka ia minta bisa ketemu ditengah nantinya. Artinya masih ada ruang terbuka untuk didiskusikan. InsaAllah semua terjaga, pengusaha terjaga, buruh juga terjaga. (arf/cr14/mad/nda)
Baca berita lainnya langsung dari google news