Peraturan Menhub Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri 1442 H/Tahun 2021 Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19 tersebut, mengatur transportasi yang dapat beroperasi untuk melayani kepentingan bukan mudik.
Kepentingan nonmudik ini adalah bekerja/perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluara meninggal, ibu hamil yang didampingi oleh 1 (satu) orang anggota keluarga, kepentingan persalinan yang didampingi maksimal 2 (dua) orang, pelayanan kesehatan darurat, dan kepentingan nonmudik tertentu lainnya.
Kepentingan nonmudik tertentu lainnya ini harus dilengkapi surat keterangan dari Kepala Desa/Lurah setempat.
"Angkutan logistik/barang seperti angkutan pengangkut bahan-bahan kebutuhan pokok, barang-barang penting untuk kegiatan ekonomi, obat-obatan, dan alat-alat kesehatan, juga akan berjalan seperti biasa," ucap Adita.
Baca juga: Hari Pertama Larangan Mudik, Puluhan Kendaraan Masuk Gerbang Tol Kramasan Dipaksa Putar Balik
Baca juga: Larangan Mudik Berlaku, Pengusaha Angkutan di Pagaralam Bangkrut, Minta Kompensasi Pemerintah
Grafis Pos Penyekatan di Sumsel
Kepolisian memutuskan untuk menambah personel untuk menghalau para pengendara yang masih nekat mudik Lebaran 2021.
Bila sebelumnya personel yang disiapkan 2.100 orang, kini ditambah dua kali lipat menjadi 4.019 personel.
Usai gelar pasukan di lapangan Pakri Palembang, Rabu (5/5/2021), seluruh personel langsung diterjunkan untuk standby di pos pengamanan, pos pelayanan serta pos sekat yang ada di wilayah Sumsel.
Gubernur Sumsel H Herman Deru, bertindak sebagai inspektur apel, mengatakan, dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Musi 2021 kembali dilakukan penambah personel untuk melakukan penyekatan baik di perbatasan maupun antar kota dan kabupaten di Sumsel.
"Semuanya sudah bergerak untuk mengamankan dan menyamankan idul Fitri. Salah satu yang ada di lapangan itu harus cerdas dan cermat personel. Dapat dengan cepat berkoordinasi dengan pengecekan apakah itu perjalanan mudik dan non mudik. Jadi petugas di lapangan bisa cepat memutuskan dan mengambil langkah," ungkapnya.
Lanjut Deru, dirinya bersama Kapolda Sumsel dan Pangdam II Sriwijaya serta unsur lainnya, akan melihat langsung pelaksanaan di pos pengamanan, pos pelayanan dan pos sekat.
Bisa jadi ada koordinasi antar petugas di lapangan untuk melihat secara jeli apakah itu perjalanan mudik hingga non mudik. Pelaksanaan ini, langsung dilakukan personil di lapangan agar semuanya dapat berjalan dengan lancar dan aman.
"Nanti, akan dilakukan pengecekan. Jadi bisa tahu, seberapa siapnya personel di lapangan," pungkasnya
Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol CF Hotman Sirait mengatakan, seluruh personel tersebut sudah dikerahkan ke pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos sekat yang ada di wilayah perbatasan dan juga kabupaten/kota di Sumsel.
"Ada 4.019 personil yang dikerahkan secara gabungan. Mulai hari ini, seluruh personel standby di tiga pos yang sudah dibangun," ujar Hotman, Rabu (5/5).