Berita Pagaralam
Harga Tomat di Pagaralam Anjlok Hanya Rp500 Perkilogram, Petani Mengeluh Biaya Modal Tidak Balik
Menyusul nasib petani cabai, para petani Tomat di Pagaralam juga mengeluhkan harga jual hasil panen yang anjlok
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM-Menyusul nasib petani cabai, para petani Tomat di Pagaralam juga mengeluhkan harga jual hasil panen yang anjlok.
Saat ini harga Tomat ditingkat petani hanya Rp500 perkilogram.
Hal ini membuat para petani mengeluh, pasalnya dengan harga tersebut petani dipastikan akan merugi.
Jangankan mendapatkan untung dari hasil panen, untuk biaya perawatan saja dipastikan tidak akan bisa kembali.
Informasi yang dihimpun, Senin (11/2/2019) menyebutkan, sebelumnya harga Tomat ditingkat petani di Pagaralam memang sudah anjlok yaitu berkisar Rp3.000 perkilogram.
• Tes Urine Mendadak 57 Pegawai di Rutan Baturaja, Ini Hasilnya
• Telapak Tangan Berkeringat Sering Dikaitkan dengan Lemah Jantung, Ini Fakta Sebenarnya!
Namun saat ini harganya hanya Rp500 perkilogram.
Namun harga tersebut berbeda dengan harha dipasaran yaitu Rp4.000 sampai Rp5.000 perkilogram.
Rian (38 tahun), seorang petani Tomat mengatakan, dirinya dipastikan rugi dengan harga tomat yang sangat murah saat ini.
Pasalnya dengan harga Rp500 perkilogram tersebut tidak akan mendapatkan untung.
"Biaya perawatan atau modal saja tidak akan kembali dek. Pasalnya selain harus disemprot dengan obat anti hama tanaman tomat ini juga harus dipupuk," ujarnya.
• Suranto Baru Bebas dari Penjara, Langsung Ditangkap Lagi di Pekarangan Penjara
• Fly Over Simpang Sekip Ujung Dibangun 2020, Panjang 843 Meter
Melihat kondisi ini sejumlah masyarakat Pagaralam ikut prihatin.
Seperti ungkapan Franky salah satu warga Pagaralam.
Dirinya sangat priharin dengan kondisi tersebut. Menurutnya dengan harga tersebut petani pasti akan merugi.
"Harga Tomat Rp500 perkilogram. Beli Rp5.000 saya dikasih satu ember besar. Jika seperti ini jangankan untung rasa capek juga tidak bisa terbayar," katanya.
• Meski Kadang Aneh Tetap Dukung Cita-cita Si Kecil
• Tagih Utang Miliaran Rupiah, Bos Tekstil di Bandung Ditemukan dalam Keadaan Termutilasi di Malaysia
Masyarakat berharap pemerintah dapat menjaga kesetabilan harga sayur di Pagaralam agar petani sayur tidak merugi saat panen.
"Kami berharap pemerintah yang bisa mengatasi jika harga sayur sedang anjlok seperti ini. Karena jika tidak maka akan ada terus petani yang merugi," jelasnya. (SP/ Wawan Septiawan)