Berita Adv
Menelusuri Jejak Manusia Prasejarah di Gua Harimau
Lokasi Gua Harimau ini terletak di kawasan tersembunyi di antara bukit-bukit kars yang ditutupi oleh pepohonan dan semak belukar
Sejarah dan budaya dari Gua Harimau memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata sejarah dan budaya atau wisata arkeologi.
Namun untuk mewujudkan semua itu perlu perencanaan yang matang dan pemerintah harus melibatkan Masyarakat dalam perencanaan dan pengembangan Gua Harima kedepan.
Dari hasil penelitian terdahulu, partisipasi masyarakat adalah sangat penting karena keterlibatan masyarakat merupakan kekuatan untuk mewujudkan Kawasan Gua Harimau sebagai daerah tujuan wisata Sejarah dan budaya (Tosun,2006; Kayat & Nor, 2006; Osei-Kufuor & Koomson, 2014). Masyarakat akan merasa dihargai dan akan menunjukkan kemampuan dan kepedulian mereka serta ikut bertanggung jawab dalam pelestarian dan perkembangan Gua Harimau (Syahrizal, 2022).
Untuk menjaga hasil temuan kerangka manusia pra Sejarah di Gua Harimau dan untuk mewujudkan Kawasan di desa Padang Bindu menjadi salah satu destinasi wisata Sejarah dan Budaya, maka pada tahun 2016 hingga tahun 2019 telah dibangun sebuah museum arkeologi yang diberi nama “ Museum Gua Harimau”.
Museum ini telah diresmikan oleh Menteri Kebudayaan RI, Bapak Dr. Fadli Zon pada tanggal 19 Oktober 2025 yang lalu.
Di samping digunakan untuk menyimpan kerangka manusia prasejarah serta berbagai artefak hasil temuan di Gua Harimau, keberadaan Museum harimau diharapkan dapat menjadi destinasi wisata edukasi dan wisata Sejarah yang pada gilirannya akan memberikan dampak yang signifikan utamanya dalam upaya meningkatkan perekonomian, memberikan peluang lapangan kerja bagi Masyarakat setempat serta berpeluang untuk meningkatan pendapatan daerah.
Saat ini, masih banyak tantangan dan hambatan yang harus disikapi secara bijak oleh Pemerintah baik itu Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, utamanya dalam hal pengembangan dan perbaikan infrastruktur jalan menuju Gua Harimau yang saat ini masih berupa jalan setapak.
Selain itu, rekrutmen Sumber daya manusia yang nantinya diberdayakan sebagai pengelola Museum Gua Harimau harus benar-benar SDM yang handal sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Oleh karena itu kolaborasi dan sinergitas dari unsur PENTAHELIK ( Pemerintah – Akademisi - Lembaga Usaha – Komunitas Masyarakat – Media ) sangatlah diperlukan, agar potensi Gua Harimau sebagai Situs Arkeologi dan Museum Gua Harimau betul-betul dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
| Mahasiswa Polsri Bikin Petani Melek Teknologi: Inovasi IoT Mitigasi Banjir dan Keuangan Digital |
|
|---|
| Komunitas Kopi Sriwijaya Hadirkan Kopi Sumsel di Festival Indonesia 2025 Melbourne Australia |
|
|---|
| Usai Terpilih, Samantha Tivani HD Bentuk Kepengurusan KORMI Sumsel 2025-2029 |
|
|---|
| 3 Hari Digelar, Festival Literasi Sumsel 2025 Hadirkan Kearifan Lokal 17 Kabupaten/Kota di Sumsel |
|
|---|
| Festival Literasi Sumsel 2025 Resmi Ditutup Menampilkan Budaya Setiap Daerah di Sumatera Selatan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Lokasi-Gua-Harimau-ini-terletak-di-kawasan-tersembunyi-di-antara-bukit-bukit-kars.jpg)