Pembunuhan Wanita di Purwakarta

Sosok Fery Riyana, Suami Dea Permata Karisma yang Tewas Dibunuh ART di Purwakarta, Kerja di PJT

Fery Riyana (38) suami Dea Permata Karisma (27), disorot usai sang istri tewas dibunuh asisten rumah tangga (ART) alias pembantunya sendiri

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
YOUTUBE Tribunjabar video
KESAKSIAN SUAMI KORBAN- Fery Riyana (38) suami Dea Permata Karisma (27), disorot usai sang istri tewas dibunuh asisten rumah tangga (ART) alias pembantunya sendiri. Fery membeberkan cara pelaku beraksi dan berakting tutupi pembunuhan istrinya. 

"Aku tuh enggak tau dia itu pada saat hari itu pakai baju apa. Tapi berangkat hari Selasa jam 07.30 ke klinik dulu karena ada operasi katarak, itu masih komunikasi sama istri lancar-lancar aja," ungkap Fery Riyana dilansir dari tayangan Youtube Tribun Jabar, Kamis (14/8/2025).

Baca juga: Sadisnya Ade Mulyana ART Bunuh Dea Permata Karisma Pakai Martil, Berakting Depan Suami Korban

Bahkan, kepada sang suami, Dea mengaku masih keluar membeli makan siang bersama pelaku.

"Jam 10,  istri ngasih tahu mau beli makan siang itu sama pelaku, fine-fine aja,"  sambungnya.

Di saat siang, Fery sempat heran karena istrinya tidak membalas chat-nya lagi.

Saat sudah tahu kejadian sebenarnya, Fery menduga momen siang hari itu adalah waktu saat Dea dibunuh oleh pembantunya.

"Aku tanya hujan enggak, hujan gede. Aku tanya udah makan belum, (Dea bilang) 'belum, masih kerja'. Itu saya chat terakhir. Dan hujan gede di bawah. Dan kayaknya itu sedang dieksekusi, enggak ada kabar lagi. Saya juga percaya, istri melakukan kegiatan sehari-hari," kata Fery Riyana.

 Ade mendadak ke kantor Fery dan sambil gemeteran bercerita aneh soal istrinya dikepung di rumah.

Namun kala itu Fery belum curiga dengan Ade.

"Jam 13.30 Wib kurang pelaku datang ke kantor (bilang) 'mas pulang mas, Mba Ade dikepung banyak orang, ayo mas cepat-cepat'. Asumsi banyak berapa sih, lebih dari satu kan. Sambil (pelaku kok) gemetaran, aktingnya, enggak curiga sama sekali. Telepon istri enggak diangkat, udah WA grup RW 'tolong rumah saya dikepung'. Dua asumsi, bisa dikepung warga atau monyet, ah mungkin bercanda," imbuh Fery.

Hingga akhirnya saat perjalanan menuju ke rumah, kecurigaan Fery kepada Ade muncul.

Fery pun mengurai satu persatu kejanggalan yang ia tangkap dari gelagat Ade.

Pertama, Fery heran kenapa Ade bisa hafal pelat nomor orang yang katanya menguntit Dea.

Kejanggalan kedua, Fery semakin curiga saat Ade bercerita bahwa ia tadi keluar rumah karena disuruh oleh Dea untuk beli susu.

Padahal diketahui Fery, istrinya itu tidak suka susu, tapi suka kopi.

"Di perjalanan (Fery tanya) 'gimana kronologinya?'. (kata Ade) 'ada mobil putih pelat nomornya B1070 tiga orang turun ke bawah'. Sampai ingat gini pelat nomornya. (Kata Fery) 'lu ngapain ke luar kok ninggalin mba Dea'. (Kata pelaku) 'disuruh mba Dea mas beli susu'. Agak janggal, kan enggak nyusu, kalau kopi iya, karena istri mah doyan banget kopi," pungkas Fery.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved