Pembunuhan Wanita di Purwakarta

Sosok Fery Riyana, Suami Dea Permata Karisma yang Tewas Dibunuh ART di Purwakarta, Kerja di PJT

Fery Riyana (38) suami Dea Permata Karisma (27), disorot usai sang istri tewas dibunuh asisten rumah tangga (ART) alias pembantunya sendiri

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
YOUTUBE Tribunjabar video
KESAKSIAN SUAMI KORBAN- Fery Riyana (38) suami Dea Permata Karisma (27), disorot usai sang istri tewas dibunuh asisten rumah tangga (ART) alias pembantunya sendiri. Fery membeberkan cara pelaku beraksi dan berakting tutupi pembunuhan istrinya. 

Dari dua hal aneh itulah Fery menyadari ada yang tidak beres dengan Ade.

Fery pun berusaha untuk tetap tenang agar Ade tidak kabur dan terus memantaunya.

"Kalau benar pelaku, jangan sampai kabur nih. Saya makin percaya aja. Percaya dua, percaya dia (Ade) tersangka, dan percaya banget dia benar. Dari susu, kok beli susu?" akui Fery.

Saat tiba di rumah, kecurigaan Fery kepada Ade semakin besar lantaran pembantunya itu bersikap tak wajar.

Yakni ia pura-pura tidak bisa buka pintu rumah.

"Cepat mas buka pintu," kata Ade 

"Lah lo buka lah, kuncinya mana kunci rumah? lu ke luar pakai apa?" tanya Fery.

"Enggak tahu mas," imbuh Ade.

Di momen itu, Fery mengetes Ade yakni dengan bertanya bagaimana cara membuka pintu rumahnya. Ade menjawab bisa pakai kunci cadangan.

Hal tersebut jadi kejanggalan ketiga yang ditangkap Fery.

Berikutnya, saat menemukan istrinya terbujur kaku di lantai dengan kondisi bersimbah darah, Fery heran melihat sikap Ade.

"Nih kayaknya udah meninggal, feeling. Karena istri, kalau ada orang ke rumah, bukan buka pintu tapi buka hordeng. Kayaknya enggak ada orang. Ini kok enggak ada aktivitas. Dibuka pintu, melihat istri udah meninggal," ungkap Fery.

Baca juga: Awal Mula Terungkap ART Bunuh Dea Sang Majikan, Berawal dari Cerita Suami Hingga Jejak Darah

Sementara ia syok mengetahui istrinya tewas, Fery bingung kenapa tingkah Ade seperti panik.

Hal itulah jadi kejanggalan keempat yang ditangkap Fery dari perilaku Ade.

"Mba Dea meninggal dia (pelaku) guling-guling. Emang dia melihat? kan enggak, tantrum lah. Yang penting dia enggak ke mana-mana. (Saya) telepon mertua. Lihat pintu tertutup, jendela masih utuh, CCTV dicabut, oh orang dalam. Empat (kejanggalan)," imbuh Fery.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved