Pembunuhan Wanita di Purwakarta

Chat Terakhir Dea ke Suami Sebelum Dibunuh ART di Purwakarta Dikuak, Beli Makan Siang Bareng Pelaku

Fery Riyana (38) suami Dea Permata Karisma (27), masih berkomunikasi seperti biasanya sebelum istri tewas dibunuh, siang masih makan bersama pelaku

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
Dok. Fery Riyana
ISTRI DIBUNUH MAJIKAN- Fery Riyana bersama istrinya Dea Permata Karisma. Fery Riyana (38) suami Dea Permata Karisma (27), masih berkomunikasi seperti biasanya sebelum istri tewas dibunuh, siang masih makan bersama pelaku pembantunya sendiri. 

Di momen itu, Fery mengetes Ade yakni dengan bertanya bagaimana cara membuka pintu rumahnya. Ade menjawab bisa pakai kunci cadangan.

Hal tersebut jadi kejanggalan ketiga yang ditangkap Fery.

Berikutnya, saat menemukan istrinya terbujur kaku di lantai dengan kondisi bersimbah darah, Fery heran melihat sikap Ade.

"Nih kayaknya udah meninggal, feeling. Karena istri, kalau ada orang ke rumah, bukan buka pintu tapi buka hordeng. Kayaknya enggak ada orang. Ini kok enggak ada aktivitas. Dibuka pintu, melihat istri udah meninggal," ungkap Fery.

Sementara ia syok mengetahui istrinya tewas, Fery bingung kenapa tingkah Ade seperti panik.

Hal itulah jadi kejanggalan keempat yang ditangkap Fery dari perilaku Ade.

"Mba Dea meninggal dia (pelaku) guling-guling. Emang dia melihat? kan enggak, tantrum lah. Yang penting dia enggak ke mana-mana. (Saya) telepon mertua. Lihat pintu tertutup, jendela masih utuh, CCTV dicabut, oh orang dalam. Empat (kejanggalan)," imbuh Fery.

Terakhir, kejanggalan yang dilihat Fery dari Ade adalah soal tapak kaki yang tertinggal di TKP.

Fery melihat tapak kaki tersebut berukuran besar, sedangkan tapak kaki istrinya kecil.

Fery lantas mencocokannya dengan tapak kaki Ade dan ternyata pas.

"Kelima, kalau maling mau melakukan kejahatan yakin enggak sih dari rumah nyeker, ini ada tapak kaki. Tapak kaki istri itu kecil, ini gede, yang gede dia (Ade) doang. Gue percaya si pelaku (Ade), dia (Ade) tantrum mukul kepala 'maafin mas enggak bisa jaga mba Dea'. Itu akting dia," kata Fery.

Dari sederet kecurigaan itu, Ade Mulyana pun ditangkap oleh Polres Purwakarta dan akhirnya diketahui bahwa dialah yang membunuh Dea.

Diakui Fery, pelaku panik suami korban mulai memasang CCTV di pekarangan rumahnya.

Pasalnya, pengancaman hingga ada ada seseorang yang mengintai rumahnya seperti yang dilaporkan korban sudah tidak pernah ada lagi semenjak CCTV dipasang.

"Artinya pembunuhan ini sudah direncanakan karena dia sudah kepanikan ketika saya pasang CCTV, setelah pasang gak ada kejadian lagi, gak ada teror, gak ada orangnya, dia panik setelah 'De kayaknya nih orang bakal ketangkap deh, akhirnya dia panik dia eksekusi, karena jaraknya dekat 5 Agustus ke terakhir kemarin," bebernya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved