Karhutla Sumsel

Hujan Mulai Turun, Potensi Karhutla di OKI Tetap Diwaspadai, Tercatat 6 Hektare Lahan Terbakar

Hingga memasuki awal semester II atau bulan Agustus tahun 2025, tercatat 6 hektar lahan di OKI telah dilalap si jago merah.

Dokumentasi Manggala Agni OKI
PEMADAMAN API -- Petugas Manggala Agni memadamkan kebakaran terjadi Desa Simpang Empat, Kecamatan Jejawi yang menimpa area semak belukar tepat dipinggir ruas jalan tol Kayuagung - Palembang (Kapal) pada tanggal 29 Juli 2025 silam. Hingga Agustus 2025, sebanyak 6 hektare lahan di OKI terbakar. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Kebakaran lahan gambut terus menghantui wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel). 

Hingga memasuki awal semester II atau bulan Agustus tahun 2025, tercatat 6 hektar lahan telah dilalap si jago merah.

Data tersebut diungkapkan oleh Kepala Manggal Agni Daops XVII/OKI, Edi Satriawan yang menyebut, insiden terakhir terjadi di 2 lokasi berbeda. 

Di mana kejadian kebakaran tanggal 29 Juli 2025 silam terjadi Desa Simpang Empat, Kecamatan Jejawi yang menimpa area semak belukar tepat di pinggir ruas jalan tol Kayuagung - Palembang (Kapal).

"Awalnya kami mendapat informasi kejadian karhutlah dari petugas dari ruas tol (Kapal). Saya perintahkan anggota lakukan penanggulangan ke lokasi Desa Simpang Empat," katanya Edi ditemui di ruang kerja Manggala Agni pada Selasa (12/8/2025) sore.

Baca juga: 2 Titik Karhutla di Ogan Ilir Terpantau Hari ini Sabtu 9 Agustus 2025, AnaK-anak Ikut Padamkan Api

Berbekal peralatan lengkap dan mobil pemadam. Edi mengatakan petugas bisa segera memadamkan kobaran api yang membakar area lahan kosong semak belukar.

"Setelah api dipadamkan, estimasi luas lahan terbakar sekitar 2 hektar," ungkapnya.

Selain itu, kebakaran juga terjadi di lokasi Desa Air Rumbai, Kecamatan Pangkalan Lampam pada tanggal 1 Agustus 2025 yang lalu.

Dalam kejadian kebakaran terdapat estimasi lahan yang hangus dilahap sijago merah kurang lebih 4 hektar.

"Saat itu kami mendapat informasi dari satgas udara yang melakukan patroli. Dengan terpantau nya fire spot (titik api) langsung disampaikan ke satgas di darat. Kami segerakan menindaklanjuti melaksanakan penanggulangan di lokasi kebakaran. Yang terbakar adalah tanah gambut, namun belum sampai di bawah permukaan tanah. Sehingga kebakaran lebih cepat di tanggulangi dengan estimasi luasan sekitar 4 hektar," imbuhnya.

Dikatakan kembali, dalam sepekan terakhir kondisi cuaca di wilayah kabupaten OKI terlihat sudah mulai turun hujan dan merata hampir di sebagian besar kecamatan.

"Seminggu terakhir kondisi cuaca kita sudah mulai turun hujan dan hotspot (titik panas) tidak terpantau untuk kabupaten OKI. Tapi kita tetap mengupayakan pencegahan di lapangan seperti patroli rutin dipondok kerja, patroli mandiri, patroli terpadu di beberapa wilayah dan memberdayakan masyarakat peduli api (MPA) di desa rawan karhutlah," ungkapnya.

Meskipun belakangan kerap turun hujan di beberapa daerah, akan tapi Manggala Agni mengaku bukan berarti kemarau sudah berakhir.

Dikarenakan sesuai dengan prediksi justru bulan Agustus 2025 menjadi puncaknya musim kemarau.

"Sekarang ini kondisi masih hujan dan ada modifikasi cuaca, namun kita tetap mengimbau masyarakat karena karhutlah tanggung jawab kita bersama. Mari kita sama-sama mencegah terjadinya karhutlah di daerah masing-masing," tandasnya.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved